"Di pertandingan Dewa United belakangan ini, hampir semua mereka mendapatkan penalti di pertandingan mereka," ujar Bernardo.
Benar saja, total empat penalti didapatkan Dewa United dalam tiga laga terakhir. Dua penalti ketika melawan PSS Sleman, serta masing-masing satu penalti saat menghadapi PSIS dan Bali United.
"Kalau misalnya kejadian mereka diberi hadiah penalti, seperti menarik baju dan kejadian biasa di corner, pemain kita ditarik pemain lawan sudah berapa penalti kita dapatkan," papar Bernardo.
Sebaliknya, pelatih asal Portugal itu justru merasa PSM dipecundangi oleh wasit. Ia menilai setidaknya ada empat pelanggaran pada pertemuan sebelumnya dengan Dewa United yang berpotensi penalti untuk skuad Juku Eja.
"Kita draw di pertemuan sebelumnya, kalau kalian lihat di pertandingan tersebut wasit tidak memberikan empat pelanggaran yang seharusnya berbuah penalti. Wasit hanya memberikan satu, kalian bisa cek itu," imbuh dia.
Akan tetapi, taktik pelatih anyar Dewa United, Jan Olde Riekerink tak bisa dianggap sebelah mata menyusul statistik Tangsel Warriors yang meningkat seusai kedatangannya. Pelatih asal Belanda itu sukses berikan 4 kali menang, 3 imbang dan 2 kekalahan.
Selain itu, semenjak ditangani oleh pelatih berusia 60 tahun itu, Dewa United juga menjadi tim yang sulit untuk ditaklukan. Tim besutan Jan Olde Riekerink selalu mencetak gol dibeberapa pertandingan terakhir.
Bahkan, lini serang dimiliki sangat tajam. Karim Rossi sebagai striker telah cetak sembilan gol.
Majjed Osman yang bisa berposisi sebagai gelandang serang dan penyerang sayap telah mengoleksi lima gol. Ditambah penggawa anyar mereka, Egy Maulana Vikri telah cetak satu gol. Selain itu ada bek tajam, Risto Mitrevski. Dia telah mengoleksi enam gol. Kerap jadi eksekutor penalti dan selalu berhasil.