MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Taqwa menurut bahasa adalah takut, sedangkan menurut istilah menjalani apa yang telah disyariatkan-Nya serta menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Allah memerintahkan orang mukmin untuk bertaqwa sebelum memerintahkan hal-hal lain, agar taqwa itu menjadi pendorong bagi mereka untuk melaksanakan perintah–perintah-Nya,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 35)
Di sinilah Allah menyuruh kaum mukminin supaya bertaqwa kepada Allah Swt dan mencari jalan yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan amal soleh dan jangan sampai terpedaya dengan agama mereka, seperti yang dialami orang-orang ahli Kitab.
Hal itu kemudian ditegaskan lagi oleh Allah, dengan menerangkan, bahwa kemenangan dan kebahagiaan hanyalah bisa diperoleh dua perkara tersebut. Oleh karenanya, barangsiapa tidak melakukannya, maka dia akan menemui berbagai macam penderitaan, kelak dihari kiamat yang sulit dilukiskan.
Ayat ini menyentuh jiwa manusia dengan mengajaknya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ajakan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang walau hanya secercah iman, sebagaimana dipahami dari panggilan Wahai orang-orang yang beriman, walau hanya sekelumit iman bertakwalah kepada Allah dan
hindari siksaan.
Bertaqwa kepada Allah adalah memelihara diri dari murka dan siksa - Nya, dengan cara tidak melanggar agama dan syari’atNya. Ibnu jarir meriwayatkan dari Qatadah; Bahwa dia berkata mengenai penafsiran ayat ini : maksudnya, dekatkanlah dirimu pada Allah dengan mematuhi-Nya dan melakukan amal perbuatan yang membuat-Nya ridho.
Di sini dapat dikatakan, perbedaan yang radikal antara orang yang bertaqwa dan orang yang kufur ditunjukkan dalam kaitannya dengan dua hal yang sangat penting; pertama, apa yang mereka lakukan semasa hidup di dunia orang beriman hanya melakukan amal saleh belaka, sementara orang kafir menghabiskan usianya untuk mengejar kesenangan dunia semata.