BANDUNG, RAKYATSULSEL - Tokoh muda nasional, Andi Yuslim Patawari menegaskan jika pemerintah harus menelaah lebih dalam terkait dampak reklamasi secara rinci terhadap sosial ekonomi yang menimpa masyarakat. Khususnya nelayan kecil.
Hal itu ia ungkapkan usai diwisuda sebagai Doktor Ilmu Pertanian di Graha Sanusi Hardjadinata Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/5/2023).
AYP akronim nama Andi Yuslim Patawari meraih gelar Doktor dengan disertasi yang berjudul “Dampak Reklamasi Terhadap Sosial Ekonomi Nelayan Kecil di Teluk Jakarta" dan berhasil mempertahankannya di hadapan 9 penguji.
AYP yang juga mantan Ketua DPP KNPI ini mengungkapkan, penelitian disertasinya, mengedepankan pendekatan ilmu pengetahuan dan melibatkan pakar di bidangnya. Hasilnya adalah analisa terkait dampak positif dan negatif reklamasi Teluk Jakarta terhadap nelayan.
"Saya berharap, hasil riset dan disertasi ini, menjadi rekomendasi kepada semua pihak agar ada solusi terbaik dan tepat untuk nelayan yang ada di Teluk Jakarta," ujar Andi Yuslim Patawari yang juga Assesor BNSP ini dalam keterangan tertulisnya.
Desertasi AYP juga menemukan dua temuan baru atau novelty. Salah satunya adalah disertasi tersebut menggunakan penulusuran dengan kata kunci "small-scale fisheries", "post reclamation"," sustainability“ melalui Harzing Publish or Perish, bahwa PUBLIKASI jurnal penelitian ini hanya satu-satunya.
AYP menegaskan perlu penguatan tanggung jawab akademik sebagai agen perubahan untuk memberikan kontribusi pemikiran untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat konstitusi.
Diketahui, AYP merupakan akademisi yang juga politisi muda yang memiliki jaringan luas. AYP pernah maju pada Pilkada Bone 2013, berpasangan dengan Andi Irsan Idris Galigo dan merupakan pasangan termuda di Pilkada Bone. Keduanya peraih suara terbanyak ke dua dari enam pasang kandidat saat itu.
Pada masa 2 tahun pandemi Covid-19 yang lalu, AYP punya kepedulian besar terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan saat itu. Dia bersama kawan-kawannya dari Yayasan Gerak Bersama Indonesia, turut membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan masyarakat di tengah pandemi. (*)