Karaeng Raja : Bangun UMKM Jeneponto dengan Teknologi Digital

  • Bagikan
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo (AFR) Karaeng Raja dalam diskusi bertema "UMKM Menjadi Perhatian Figur Muda di Jeneponto" Rabu, (12/7/2023) di Cafe Mama, Jalan Bau Mangga, Makassar. (Fahrullah)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jeneponto yang selama ini selalu bertengker pada 3 besar kabupaten termiskin se-Sulsel, digitaliasi teknologi dalam pengelolaan UMKM menjadi sebuah keharusan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo (AFR) Karaeng Raja dalam diskusi bertema "UMKM Menjadi Perhatian Figur Muda di Jeneponto" Rabu, (12/7/2023) di Cafe Mama, Jalan Bau Mangga, Makassar.

Dirinya menjelaskan, metode-metode tradisional dalam mengembangkan usaha, tidak lagi relevan dengan perkembangan jaman hari ini. Jika tidak mengadopsi teknologi digital, UMKM akan selamanya menjadi toko kelontongan yang tidak kunjung berkembang menjadi usaha skala besar.

"Sekarang ini tidak bisa lagi kita tradisional dalam berbisnis. Digitalisasi itu adalah kepastian. Pada 20 tahun yang lalu, siapa yang berani membayangkan bahwa perusahaan taksi sebesar Bluebird itu bisa bangkrut oleh adanya disrupsi digital? Dulu kalau naik taksi kita selalu khawatir dengan argo, sekarang tidak lagi karena sudah ada kejelasan harga sebelum kita naik taksi online," katanya.

Putra mantan Bupati Jeneponto dua periode, Radjamilo Karaeng Sicini, ini menuturkan, bantuan yang disediakan pemerintah untuk UMKM sebenarnya sangat besar, mencapai ratusan milyar rupiah. Akses untuk mendapatkan pembiayaan pemerintah itu senantiasa tersedia dan terbuka lebar. Hanya saja, sangat sedikit UMKM yang memenuhi persyaratan yang diwajibkan untuk bisa memperoleh pembiayaan tersebut, antara lain wajib memiliki izin berusaha, memiliki produk, dan mengantongi HAKI/Paten atas produk tersebut.

"Seandainya saya pemimpin, maka target saya dalam tiga tahun ke depan, kampung saya harus bagus. Jeneponto sebenarnya punya potensi ekonomi besar, cuma tidak terekspos ke publik. Karena itu, Kalau kita mau bangun Jeneponto harus dengan digitalisasi teknologi modern," tegasnya.

Praktisi DMS (Digital Marketing Specialist) asal Bandung, Syaripudin ST, menyebut strategi AFR dalam mengembangan UMKM melalui digitalisasi teknologi sebagai langkah yang tepat dan efisien. Digital marketing adalah langkah paling murah dan efektif bagi UMKM.

"Meningkatkan visibilitas market melalui digital marketing akan sangat cepat, efektif, dan efisien, dibanding cara konvensional. Harapannya, bagaimana Kopi Rumbia ini bisa dirasakan orang Bandung tanpa mereka harus datang ke Jeneponto. Tapi ingat, berbicara digital marketing bukan sekedar iklan di media sosial, tapi bicara kerangka pemasaran mulai dari packaging, konten, sampai layanan after sales," singkatnya. (Fahrullah/A)

  • Bagikan