Menurut Ketua Departemen Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin itu. Ada dua faktor baik internal maupun eksternal akan mempengaruhi hal tersebut.
Dimana kata dia, faktor ekternal itu godaan dari luar khususnya partai partai yang besar lain yang ingin berkoalisi soal dukungan pada pilpres.
"Ini berimplikasi pada tergoyangnya partai Golkar atas tujuan koalisi," tuturnya.
Kemudian faktor internal, partai yang merupakan bagian dari faktor ekternal tadi, pasti banyak banyak yang mencari ruang untuk jadi ketua umum partai dengan memanfaatkan situasi dan dukungan dari kelompok-kelompok di luar Golkar.
"Tapi saya yakin apa pun badai yang menggoyang Partai Golkar, pasti cepat berlalu dan tetap mengukuhkan Golkar sebagai partai kuat di tahun 2024 Siapa pun nakhodanya nanti," tukasnya. (Yadi/B)