Modus Lain Pelaku Penipuan Maba Unhas, Ngaku Terlunta-lunta dan Tak Punya Keluarga

  • Bagikan
Tangkapan layar saat CDA diamankan sekuriti kampus.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Polsek Tamalanrea ungkap modus lain CAD (18) dalam melancarkan aksi penipuannya terhadap mahasiswi baru (Maba) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Selain mengaku-ngaku sebagai maba Unhas Makassar, CAD juga ternyata merayu mahasiswa dengan memohon belas kasihan agar diberikan tumpangan tempat tinggal. Hal tersebut dilakukan agar lebih leluasa membawa kabur beberapa barang berharga milik mahasiswa atau korbannya.

"Pelaku (CAD) menarik simpati dari beberapa mahasiswa maba (Unhas Makassar) dan mengaku sebagai mahasiswa maba, untuk mengambil barang maupun uang," kata Kapolsek Tamalanrea Kompol Andi Alimuddin saat diwawancara Rakyat Sulsel, Senin (28/8/2023).

"Modusnya mengaku seolah-olah dia satu angkatan dengan mahasiswa baru lainnya lalu mengambil simpati, yang mana dia (CAD) seolah-olah terlunta-lunta dan tidak mempunyai keluarga di kota Makassar," sambungnya.

Karena korban belum menaruh curiga dan merasa kasihan terhadap pelaku, diapun disebut mengizinkan pelaku untuk tinggal bersama di rumah kosnya.

Namun bukannya menjaga kepercayaan korban, pelaku malah menggasak barang-barang korban yang ada di dalam kamar kosnya.

"Kemudian diizinkan bermalam di kosnya maba itu, dan di dalam kos itu dia mengambil barang. Adapun barang yang diambil yaitu beberapa kosmetik, sepatu, dan barang lainnya yang ada di dalam kos (korban)," terangnya.

Atas perbuatan pelaku, polisi menjeratnya dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian. CAD sendiri saat ini masih ditahan di Polsek Tamalanrea guna menjalani proses hukum selanjutnya.

"Kita kenakan ancaman hukuman pasal pencurian yaitu pasal 362," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita mengaku-ngaku sebagai maba di Unhas Makassar viral di media sosial (medsos) usai diamankan pihak keamanan kampus.

Wanita tersebut diamankan saat sementara menjalani perkuliahan di dalam kampus Unhas Makassar. Dia diamankan lantaran berpura-pura menjadi mahasiswi hingga melakukan penipuan dan membawa kabur beberapa barang berharga milik mahasiswi lainnya.

Dalam video yang diterima Rakyat Sulsel, menampilkan seorang wanita digelandang oleh dua orang sekuriti wanita dan didampingi dua orang polisi keluar dari pintu Rektorat Kampus Unhas Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Jumat lalu (25/8/2023).

Pelaku atau CDA disebut mengelabui beberapa mahasiswi baru di Fakultas Hukum (FH) Unhas Makassar dengan berpura-pura sebagai maba.

CAD sendiri diamankan ketika korbannya mulai curiga dengan gerak-gerik pelaku. Korban pun melaporkan ke pihak sekuriti kampus hingga diamankan untuk diinterogasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Ada temannya curiga, karena barang-barangnya katanya ada yang tidak dikembalikan, ada juga sudah dikembalikan. Terus (CAD) ini pindah lagi ke temannya yang lain, begitu juga mungkin dia tidak kembalikan, jadi diamankan sekuriti," kata Alimuddin sebelumnya.

CAD sendiri disebut bergabung dari angkatan maba sejak bulan Agustus 2023. Alimuddin menyampaikan, yang bersangkutan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polsek.

Adapun hasil pemeriksaan sementara kepolisian, CAD disebut membuat korbannya merugi hingga Rp900 ribu.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Humas Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Ahmad Bahar yang ikut dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut.

"Sudah di Polsek Tamalanrea, sudah ditangani di sana. Kalau dari pihak Unhas menghimbau kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2023 ini agar lebih berhati-hati jika berkenalan dengan orang baru apalagi jika langsung terasa akrab," kata Ahmad Bahar.

Ahmad Bahar mengimbau bagi para mahasiswa untuk memperhatikan lebih teliti identitas orang baru yang mencoba akrab.

Dia juga menyampaikan, sejauh ini korban dugaan penipuan yang dilakukan CDA ada empat orang mahasiswi. Modusnya yakni berpura-pura akrab lalu meminta tolong untuk tinggal sementara waktu di indekos para korban.

"Ada empat yang sudah melapor ke sekuriti, inisialnya (korban) GT, DR, PT, dan TM. Modusnya pelaku ini sok-sok akrab kepada semua mahasiswa baru yang ditemui sehingga kemudian dia diajak ke kosannya sama-sama dan jika sudah ada kesempatan beraksi lah di sana," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan