MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc melakukan launching Jagung Jago Universitas Hasanuddin (JJUH), di Auditorium A.P. Pettarani Universitas Hasanuddin, Sabtu (9/9/2023).
"Jagung unggul ini merupakan varietas baru yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan benih jagung di Indonesia dalam waktu dekat, bahkan sangat dimungkinkan untuk bisa di ekspor," kata Prof. JJ.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Dies Natalis Universitas Hasanuddin ke-67, yang dilanjutkan panen jagung di Kebun Pertanian di samping GOR Unhas.
Menurut Prof (R) Dr. Muhammad Azrai, peneliti jagung varietas baru ini, salah satu kelebihan varietas baru jagung hibrida Unhas ini, selain tongkolnya lebih padat berisi.
"Juga memiliki keunggulan mampu berproduksi sangat tinggi pada dataran menengah dan tinggi, dimana varietas jagung lainnya masih terbatas produksinya di elevasi tersebut," katanya.
Dengan demikian masalah kelangkaan varietas untuk petani jagung di daerah ketinggian dapat diatasi dengan hadirnya varietas Jagung Jago Unhas ini.
Menurut Azrai, Jagung Jago juga telah melalui pengujian daya tahan terhadap berbagai macam penyakit, kandungan proksimat dan potensi produksi benih komersialnya. Hal ini untuk melihat bagaimana keunggulan suatu varietas jika benihnya telah digunakan oleh petani.
"Selain itu, proyek pengembangan benih dari varietas unggul ini telah diuji coba di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara," ungkap Prof. Azrai.
Selain Rektor Unhas, launching Jagung Jago ini juga dihadiri Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH., MH., Pejabat Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si., Pangdam VI Wirabuana Mayjen TNI Totok Imam. Jajaran pimpinan daerah ini kemudian melakukan panen bersama Jagung Jago Unhas di Kebun Pertanian Fakultas Pertanian Unhas.
Menurut Dekan Fak. Pertanian Prof. Dr. Ir. Salengke, MSc., varietas baru Jagung Jago ini juga akan terus dikembangkan untuk nantinya dijadikan sebagai pondasi penelitian dari Fakultas Pertanian.
Termasuk sebagai wadah pembelajaran MBKM bagi mahasiswa dan juga peningkatan kerja sama dengan dunia industri untuk memberikan pendapatan bagi fakultas. Ke depan, lanjut Salengke, bukan hanya benih jagung yang akan dikembangkan tetapi juga padi, sorgum, dan lain-lainnya.
"Yang paling penting, Fakultas Pertanian Unhas telah dan terus akan berkontribusi dalam program ketahanan pangan di Indonesia," ujar Salengke. (Yadi/A)