TAKALAR, RAKYATSULSEL - Air diminum serasa duri, nasi dimakan serasa sekam, pepatah ini sangat tepat untuk menggabarkan suasana hati purna praja STPDN angkatan 01 di Takalar, Sulawesi Selatan. saat ini pria yang akrab dengan sapaan Kak Ami' itu sangat memprihatinkan atas nasib yang menimpanya.
Kak Ami' atau Amiluddin Barlian, adalah sosok ASN lingkup pemerintah Takalar yang telah bertugas dan mengabdikan diri sebagai Abdi negara kurang lebih 30 tahun. Angkatan I STPDN itu termasuk memiliki banyak pengalaman bertugas. Malang melintang didunia birokrasi dengan jabatan mentereng pernah dilakoninya.
Namun, Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini. Kita memang bisa berharap dan berencana, tapi kadang hidup bergulir ke arah yang tak disangka-sangka. Ketika hal yang terjadi tak sesuai ekspektasi, beberapa dari kita merasa kecewa hingga sibuk merutuki diri.
Hal ini pun dirasakan oleh mantan Sekretaris KPUD Takalar itu, Amiluddin saat ini tengah merasakan guncangan yang begitu dasyat, mulai dari fisik yang tidak lagi bersahabat serta masalah keluarga yang tiada berdamai. Bahkan, lelaki paruh baya itu tengah dinonjobkan pasca berakhir sebagai Sekretaris KPUD Takalar beberapa tahun lalu.
Mantan Ajudan Bupati Jeneponto tahun sembilan puluhan itu kini tinggal disebuah perumahan kecil dipusat kota seorang diri dalam pesakitan. Ia memiliki riwayat penyakit diabetes dan gangguan jantung sehingga harus dipasangkan ring pada jantungnya tahun lalu
Saat ditemui disalah satu Masjid dekat rumahnya selesai salat Ashar. Amiluddin terlihat agak kurus dan badannya membungkuk. Padahal dulu, ia sempat mengenyam pendidikan semi militer dan menjadi Danramil di Yogyakarta, sebelum memutuskan kembali bergabung menjadi ASN.
Kak, Ami' pun tersenyum ramah sambil bercerita lepas kepada kami tentang keadaannya saat ini, yang tidak baik-baik saja. "Sudah jatuh tertimpa tangga pula" ujarnya berkelakar.
Meski kondisinya tidak seperti dulu, Tetapi tercermin dari raut muka sebuah harapan sesekali tatapan matanya sayu. Pembicaraan pun dimulai dengan ungkapan rasa syukurnya atas nikmat waktu luang dan hidup yang masih diberikan kepadanya, meski katanya, Ia tak seberuntung teman seangkatan dan adik-adik alumni STPD atau sekarang disebut IPDN.
"Alhamdulillah hidup tetap disyukuri, meski saya tak seberuntung teman dan adik-adik seangkat yang lagi meniti karir. Sekarang saya fokus mendekatkan diri kepada pemilik kehidupan. karena, saya percaya setiap hal yang menimpa adalah kehendakNya dan kita hanya bisa bersabar dan memetik hikmah," ucap Amiluddin sambil memperlihatkan foto profilnya saat masih aktif sebagai TNI.