MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi Sulsel menyampaikan nota Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 kepada DPRD Sulsel, sebesar Rp10,13 Triliun lebih.
Hal ini dibacakan oleh Plt Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mewakili Pj Gubernur saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD lantai 3, Kamis (21/9/2023) malam.
Ketua Badan Anggaran DPRD Sulsel, Irwan Hamid secara singkat mengatakan bahwa target APBD Perubahan 2023, sesuai nota penyampaian pihak Pemprov yakni Rp10,13 triliun lebih. Hanya saja, terselip sebagian untuk pelunasan utang Pemprov.
"Di APBDP target Pendapatan Daerah secara kumulatif diproyeksikan sebesar Rp10,13 Triliun lebih. Sedanngkan alokasi Rp134 miliar bayar utang tahun 2022 yang ada beberapa item-item," singkatnya, saat dikonfirmasi, Jumat (22/9/2023).
Sedangkan, Plt Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan bahwa gambaran rancangan perubahan APBD yang diajukan pada hari ini, rencana Perubahan Target Pendapatan Daerah secara kumulatif diproyeksikan sebesar Rp10,13 triliun lebih.
"Yang terdiri dari, Pendapatan Asli Daerah ditargetkan sebesar Rp. 5,75 Triliun lebih, mengalami penyesuaian sebesar Rp. 44,6 miliar lebih atau 0,8 persen dari target APBD Pokok lalu," ujarnya.
"Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan dialokasikan sebesar Rp136,50 miliar yang digunakan untuk menutup selisih antara Penerimaan Pembiayaan dengan Pengeluaran pembiayaan yang merupakan pembayaran cicilan pokok utang sebesar Rp. 134 Miliar serta penyertaan modal kepada BUMD sebesar Rp. 2,5 miliar," sambung dia.
Kemudian pada sektor pendapatan transfer direncanakan sebesar Rp. 4,36 triliun lebih, mengalami kenaikan Rp. 44,86 miliar lebih atau 1,04 persen dari target APBD pokok, dan pada sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan sebesar Rp11,2 milyar lebih.
"Komponen ini juga mengalami kenaikan dari target APBD Pokok lalu sebesar Rp. 1,73 Miliar lebih atau 18,24 persen," jelasnya.
Berdasarkan perubahan asumsi dan kebijakan dalam perubahan APBD yang dikemukakan di atas, tentunya berimplikasi terhadap penyesuaian belanja daerah. Prioritas belanja daerah masih fokus pada upaya pemulihan ekonomi daerah dalam rangka mendorong akselerasi percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Terkait dengan hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merencanakan target Belanja Daerah dalam Rancangan Perubahan APBD Tahun anggaran 2023 yang terdiri dari anggaran untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak Terduga dan Belanja Transfer dengan total sebesar Rp. 10,116 Triliun lebih.
"Untuk pembiayaan daerah, perlu kami sampaikan bahwa pada penerimaan pembiayaan terdapat sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp. 119,55 Miliar," katanya.
Sebagai informasi sendiri, saat ini Pj Gubernur selaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang berfokus pada beberapa Program Prioritas, yakni:
- Sukses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 berlangsung secara Luber, Jurdil, lancar, aman dan damai.
- Pengendalian inflasi.
- Penanganan stunting dan gizi buruk.
- Pengentasan kemiskinan ekstrem.
- Ketahanan dan kedaulatan pangan.
- Kemudahan pelayanan publik dan investasi.
- Sinergi program prioritas nasional dan daerah.
- Stabilitas sosial, politik, keamanan, ketentraman dan ketertiban umum. (Suryadi/B)