MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, LAdi Rasyid Ali menggelar Reses Pertama Masa Persidangan Pertama Tahun 2023/2024 di Jalan Toddopuli 10 Puri Taman Sari Blok F2 No 8 C RT 07 RW 09 Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu (1/11).
Pada kesempatan tersebut, sejumlah warga Puri Taman Sari mengutarakan beberapa keluhan yang mereka alami seperti pengerukan selokan yang mulai menumpuk,pengadaa armada sampah, pembangunan fasilitas sarana olahraga serta wargajuga meminta untuk pengadaan layanan kesehatan yaitu puskesmas.
Salah satu warga bernama Sudding dihadapan Adi Rasyid Ali meminta untuk bangun Puskesmas di Kelurahan Borong. Sebab, kata dia, warga di Kelurahan Borong sangat membutuhkan pelayanan kesehatan.
"tidak dapat dipungkiri bahwa populasi PTS cukup padat oleh karena itu terkait pelayanan kesehatan diharapkan bisa mendapatkan perhatian," ucap Sudding.
Sudding melanjutkan untuk lahan pembangunan puskesmas telah disiapkan karena ada warga yang telah menghibahkan tanahnya.
Tak hanya itu, warga bernama Wati meminta untuk pengadaan sarana olahraga pada fasilitas umum (fasum) yang berada di Puri Taman Sari agar dapat digunakan masyarakat sekitar untuk berbagai kegiatan, salah satunya berolahraga.
"Menyarankan untuk penyediaan fasum untuk sarana olahraga. Karenaa para ibu-ibu di Puri Taman Sari rutin menggelar senam pagi tiap pekan," terang Wati.
Menanggapi aspirasi dari masyarakat, Wakil Ketua DPRD Makassar ini mengatakan untuk pembangunan Puskesmas di Kelurahan Borong meminta untuk dilakukan pelepasan hak terlebih dahulu. Di mana, akte hibahnya harus diselesaikan terlebih dahulu. Setelah rampung, kata Adi Rayid Ali, akan menganggar pembangunan puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Makassar.
"Saya anggarkan di Dinkes dan saya meminta untuk dikirimkan foto luasan tanah hibah puskesmas agar saya teruskan ke dinkes untuk dibuatkan puskesmas di keluurahan Borong,"' terang Adi Rasyid Ali.
Legislator dari partai Demokrat ini melanjutkan untuk pengadaan sarana olahraga merupakan hal yang wajib untuk dibangun. Itu pun berusaha agar pengadaan ini segera di anggarkan pada APBD 2024.
"Inshaallah itu saya anggarkan di APBD pokok 2024 termasuk taman dan lapangan dibelakang tapi dengan catatan dinas perumahan dan kawasan permukiman segera melakukan pelepasan aset," ucap Adi.
Sedangkan untuk sedimentasi selokan disepanjang Jalan Toddopuli 10 ini, kata dia, masyarakat dapat melakukan pengerukan dengan memakai dana kelurahan yang telah diberikan sebesar Rp500 juta. Namun, jika sedimentasinya cukup berat maka dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar untuk melakukan pengerukan.
"Rp500 juta yang berasal dari uang rakyat gunanya ketika ada kebutuhan rakyat bisa pakai," tutup Adi Rasyid Ali. (*)