Menurutnya, masing-masing nama yang dipercayakan sebagai Ketua Tim di Sulsel, tentu punya kapasitas dan kapabilitas tersendiri. Artinya meskipun figur-figur ketua Tim ini ada yang tergolong baru didunia politik, tapi bagaimana kinerja di lapangan akan menjadi penentu.
"Figur itu menurut saya bertugas mengkoordinasikan kepentingan di lapangan, maka perlu dikomandoi dengam baik sesama partai koalisi dan relawan. Mereka ketua tim punya rekam jejak bisa diperlihatkan ke publik," tuturnya.
Dia menyebutkan, pihak tim pemenangan nasional pasti tidak asal tunjuk saja, namun melihat ada kekuatan, termasuk dibelakang Ketua Tim tentu ada sosok punya jejaring kuat. Hal inilah yang menjadi pertimbangan pusat mempercayakan mereka sebagai Ketua tim di Sulsel.
"Yanga pasti ada label di belakang nama orang besar tetap ada. Apalagi memang mau bekerja memenangkan capres mereka," tukasnya.
Sedangkan, pengamat Politik Unhas Sukri Tamma mengatakan, dengan ditunjuknya RMS, dr Udin dan Damisnur menjadi ketua tim masing-masing capres di Sulsel, berarti mereka dinilai mampu mengakomodir relawan dan partai koalisi untuk bekerja masif.
"Saya kira tentu ketika seseorang ditunjuk untuk menjadi komandan tim pemenangan tentu sudah ada asumsi besar bahwa orang ini adalah orang yang pantas dari beberapa aspek," katanya.
Yang pertama tentu ketokohannya, Yang kedua tentu seorang ketua tim akan menjadi maskot di wilayahnya. Tentu orang akan melihat masalah image yang ada, popularitas dan seterusnya. Yang ketiga tentu bicara tentang sumber daya dan daya dukung.