Poin khusus ditekankan oleh Iqbal pada debat semalam soal bagaimana etika Ganjar dalam berinteraksi dengan kandidat lain di atas panggung.
"Ganjar itu memberi pertanyaan kepada calon lain sangat beretika, tidak menempatkan calon lain sebagai lawan yang harus dijatuhkan didepan publik," katanya.
Hanya saja ada calon yang menganggap pertanyaan itu tendesius. Padahal kalau mau jujur, inilah sebenarnya momentum calon presiden memperlihatkan kepada masyarakat sejauh mana apa yang dilakukan ketika menjadi Presiden.
Iqbal juga memberi catatan, Ganjar dalam debat tidak 'bermain' pada ranah yang sumir. Ganjar, kata Iqbal, memberikan pernyataan dan jawaban dengan tegas, hitam-putih, dan sat-set.
"Selain itu, kemampuan Ganjar juga dianggap begitu mencolok dalam pemaparannya dalam debat pertama kemarin. Itu karena Pak Ganjar ini sudah pernah menjadi legislatif (DPR RI) dan dua periode jadi Gubernur Jawa Tengah," terang Iqbal.
Caleg DPRD Sulsel Dapil V ini. Ia pun turut memberi dukungan untuk satu topik yang dibahas, terkait Hak Asasi Manusia (HAM). Iqbal setuju dengan rencana Ganjar yang ingin kembali mengaktifkan Undang-undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).
Persoalan HAM itu bukan di Indonesia saja, sebagian besar dunia kan masih terjadi persoalan HAM. Bahkan di depan mata kita masih kita saksikan bagaimana HAM itu terjadi.