MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus sektor pertanian dinilai sangat membantu dan bisa menyelamatkan para petani dari rentenir. Termasuk bagi petani kentang, markisa dan bawang merah di Kabupaten Gowa.
Ketua Kelompok Tani Biring Romang, Rizal, Rabu (3/1/2024) mengatakan, selama ini para petani mengandalkan pinjaman dari para rentenir sebagai modal saat memasuki musim tanam.
Padahal jumlah bunganya cukup tinggi perbulannya.
Sementara, sambung dia, KUR yang merupakan program kredit murah pemerintah hanya memi-liki bunga sebesar 6%. Untuk itu, KUR dinilai betul-betul jadi so-lusi permodalan bagi petani ken-tang, markisa maupun komoditi pertanian lainnya.
"Kami selama ini kalau pakai KUR merupakan program kredit murah pemerintah dengan bunga rendah hanya 6%. pinjaman dari orang (rentenir) biasa tidak bisa kami bayar. Bagus kalau bantuan KUR, karena dalam satu hektare itu kurang lebih R60 juta modalnya. Kalau kita ambil yang bukan KUR, susah juga kembalinya nanti," beber Rizal di hadapan Pi Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, yang kunjungan kerja di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa.
Sementara Kelompok Tani Biring Panting, Desa Erelembang, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Nasir berharap, program KUR tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi masvarakat setempat.
la juga berterimakasih kepada Pj Gubernur Bahtiar, yang berkenan datang di daerahnya, dan langsung melakukan penanaman kentang bersama para kelompok tani.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur Sulsel sudah datang di kampung kami ini untuk memberikan berbagai macam masukan," pungkasnya.
Untuk itu, pemerintah bersama dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sulsel serius menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) lewat BRI, BNI, Bank BTN, Bank Mandiri, dan Bank Sulselbar.
"Saya sudah minta Bank Sulselbar untuk data dan memberikan KUR dengan potensi yang sangat luar biasa di sini. Ada kentang dan markisa," katanya. (*)