BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibentuk Pemkab Bulukumba, terus melakukan upaya penanganan stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi umur bawah lima tahun (Balita) dan bawah dua tahun (Baduta) serta pemberian susu kepada ibu hamil yang beresiko atau kekurangan nutrisi.
Gerakan PMT yang mulai dilaksanakan sejak 27 Oktober 2023 yang lalu, memiliki dampak signifikan terkait perbaikan kondisi tubuh anak sasaran stunting.
Gerakan ini diinisiasi oleh TP PKK Bulukumba dan berkolarasi dengan Baznas, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Dinas PMD.
"Gerakan ini juga melibatkan seluruh TP PKK tingkat kecamatan desa dan kelurahan dengan mengelola rumah gizi masing masing," kata Ketua Tim Penggerak PKK Bulukumba, Andi Herfida Muchtar.
Ia mengatakan, dampak PMT cukup signifikan. Hanya sekitar satu bulan lebih ada peningkatan
prosentase anak yang mengalami kenaikan berat badan. Gerakan ini masih terus berlanjut, termasuk pemberian gizi kepada ibu ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Amrullah, mengungkapkan per 10 Januari 2024, Tim Pendamping Gizi (TPG) melakukan penimbangan dan pendataan untuk seluruh wilayah kerja Puskesmas.
Hasilnya, dari 591 orang anak Baduta Stunting hasil Pemutakhiran Data Stunting (PEDAS), didapatkan 330 anak atau 55,8 persen, mengalami kenaikan Berat Badan.