MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah menyusun sejumlah strategi mitigasi bencana alam di Kota Makassar selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Mulai dari pra pemilu, pelaksanaan pemilu hingga pasca pemilu.
Salah satunya untuk pra pemilu dengan menyiapkan langkah-langkah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu, seperti distribusi logistik ke daerah-daerah yang mungkin terdampak bencana seperti banjir.
Pasalnya, beberapa hari terakhir Kota Makassar diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan bulan Februari 2024 menjadi puncak musim penghujan.
Apalagi, Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan pelaksanaan Pemilu tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana, Pemilu kali ini dilakukan secara serentak dan bertepatan dengan puncak musim penghujan. Sehingga jadi suatu pengalaman pertama yang dihadapi oleh BPBD Kota Makassar.
"Karena ini masuk musim hujan ini, kita sudah punya beberapa pengalaman. Namun pengalaman yang baru yang kita akan hadapi adalah musim hujan yang diperkirakan cukup lebat yang terjadi di masa Pemilu," ucap Hendra Hakamuddin, saat dikonfirmasi Senin (12/2).
Hendra mengatakan menjaga keamanan surat suara menjadi perhatian khusus, sebab mengingat kemungkinan jalur distribusi terganggu oleh banjir.
"Dokumen negara yang penting utamanya surat suara bagaimana agar aman," ujar Hendra.
Bahkan jika lokasi TPS berada di area rawan, kata Hendra, BPBD Kota Makassar siap memberikan bantuan yakni dengan mengantar wajib pilih ke TPS.
"Saat terjadi banjir di titik titik lokasi rawan otomatis surat suara tersebut harus sampai dengan aman karena mungkin saja di titik lokasinya tidak banjir, tapi beberapa lintasan harus dilalui dengan kondisi banjir," terang Hendra.
Selain itu, Hendra menegaskan pihaknya juga menyiapkan langkah-langkah mitigasi pasca-pelaksanaan Pemilu, termasuk evakuasi barang-barang logistik dan pengamanan surat suara agar tetap sah. Hal ini penting untuk mencegah potensi sanggahan hasil pemungutan suara.
"Meskipun pada saat pemilihan suara itu sukses, misalnya pada hari itu tidak terjadi apa apa, namun pasca,ya tiba-tiba cuaca hujan deras dan banjir, kita harus juga bisa membantu evakuasi barang barang logistik untuk mengamankan surat suara tersebut," jelas Hendra.
"Jadi kami harus memikirkan itu dan kita juga sudah melakukan rapat dengan OPD terkait seperti itu," tambah Hendra. (Shasa/B)