MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Penemuan mayat di dalam kompleks Perumahan P&K, Jalan Talasalapang, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, membuat geger warga sekitar, Senin (19/2/2024) siang.
Mayat perempuan itu ditemukan sekitar pukul 10.35 Wita. Dari informasi yang didapatkan, korban bernama Bintang Nugrahani (48).
Jasad Bintang Nugrahani ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dalam kamar rumahnya di tengah tumpukan barang-barang.
Korban ditemukan dalam posisi terduduk dan kepalanya tersandar di lemari. Kondisinya pun sudah mengeluarkan bau kurang sedang dan tubuhnya sudah membengkak.
Kapolsek Rappocini Kompol Muhammad Yusuf yang ditemui di lokasi mengatakan, korban baru ditemukan setelah tiga hari meninggal dunia.
"Berdasarkan keterangan kakaknya, korban sedang sakit selama satu Minggu dan mengalami sakit dada (Hepatitis)," kata Yusuf kepada awak.
Namun, kata Yusuf, korban yang dikira hanya terbaring sakit dan ditunggu untuk sadarkan diri ternyata sudah meninggal.
"Saudaranya menyampaikan mau membawa ke puskesmas untuk diperiksa, tapi ternyata sudah tiga hari ini sudah meninggal dan sudah berbau," ungkap Yusuf.
Adapun pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat informasi mengenai penemuan mayat ini. Dimana Personel Polsek Rappocini langsung mendatangi TKP bersama tim INAFIS Polrestabes Makassar dan DOKPOL Polda Sulsel.
"Saat ini mayat sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan," ucapnya.
Untuk korban sendiri, Yusuf mengatakan selama ini tinggal bertiga di rumah tersebut. Dia tinggal bersama kakak dan orangtuanya.
"Korban ini tinggal bertiga dengan orangtuanya, kakaknya di rumah ini, kemudian korban sendiri," sebutnya.
Untuk penyelidikan sementara, polisi menyebut tidak menemukan benda mencurigakan di dalam kamar. Dimana korban diduga meninggal karena sakit Hepatitis.
"Untuk sementara hasil penyelidikan saat ini diduga karena sakit hepatitis," paparnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa keluarga korban dikenal sangat tertutup dan jarang bersosialisasi. (Isak/B)