Selain itu, figur-figur muda ini juga diuntungkan dengan nama besar orang tua mereka seperti Andi Amar yang merupakan putra Mentan dan Teguh Iswara yang merupakan Putra Bupati. Begitu juga beberapa anak pejabat di kampus atau pengusaha.
"Sedikit banyak, struktur politik yang sudah mapan yang dimiliki oleh keluarga mereka membuat mereka lebih mudah menjangkau pemilih. Ismail Bahtiar adalah anggota DPRD Sulsel pada periode sebelumnya, pasti juga sudah memiliki struktur politik yang mapan," katanya.
Dia menambahkan bahwa tarikan isu pilpres dan mesin partai yang bekerja maksimal membuat banyak figur senior juga terpilih, karena publik tahu bahwa mereka adalah tokoh utama di partai masing-masing.
Sementara itu, kendala bagi petahana yang tidak terpilih pertama adalah banyaknya elit partai yang bersaing.
"Dan mereka tidak membuat diferensiasi yang jelas dengan figur yang lain sehingga pemilih tidak mengidentifikasi diri mereka dengan figur tersebut," tuturnya.
Akademisi Unhas itu menilai bahwa mesin partai yang terbagi-bagi dan fokus pada pilpres membuat kandidat yang bisa menang adalah mereka yang memiliki basis wilayah yang jelas.
"Struktur tim pemenangan harus mapan sampai ke tingkat saksi TPS sehingga mereka bisa mengawal suaranya," tandasnya. (Yadi/B)
