MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi selatan terus melakukan pengawasan terutama rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara tingkat provinsi yang sudah dimulai di Claro Hotel Makassar, Minggu (3/3/2024).
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana mengatakan Bawaslu dalam tugas pengawasannya tidak hanya berkutat pada angka-angka numerik.
"Tetapi dibalik angka yang kita pelajari ada tiga poin yang harus kita jalankan sebagai mandatoring. Satu, memastikan hak konstitusi itu berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dua, suara-suara yang dikonversi menjadi kursi, itu memberikan keadilan bagi yang berhak bagi keterwakilannya. Dan tiga, kami sebagai bawaslu dan jajaran menjalankan pengawasan untuk penegakan keadilan pemilu," jelasnya.
Dalam proses tersebut kata Ana, tentu ada proses-proses, persidangan, mencatat peristiwa, dan memberikan rekomendasi terhadap proses yang dianggap keliru.
"Prosedural yang dianggap tidak tepat, itulah fungsi kehadiran Bawaslu. Tidak hanya memastikan proses administrasi ini berjalan baik, tetapi memastikan hak dan keadilan bagi para kontestan itu dijaga," tegasnya.
Ana sapaan Mardiana Rusli menyebutkan konflik-konflik yang berkembang dalam tahapan yang terjadi antara KPU-Bawaslu harus dimaknai sebagai dinamika yang wajar.
"Jadi ada konflik ditengah KPU-Bawaslu, harus dimaknai sebagai dinamika kita dalam menjalankan mandat itu. Tugas kita bersama apa? memastikan Sulsel ini berjalan secara mandatori dan menjaga stabilitas politik hukum pemilu juga harus berjalan secara paralel," jelasnya. (Fahrullah/B)