PAREPARE, RAKYATSULSEL - Akses pelayanan kesehatan yang mudah merupakan hal penting bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka. Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan tersebut, BPJS Kesehatan semakin berbenah dan kini telah mengimplementasikan sistem antrean online.
Dengan memanfaatkan antrean online, peserta JKN bisa menghemat waktu yang biasanya harus dihabiskan berjam-jam untuk mengantres di fasilitas kesehatan saat ingin mengakses pelayanan kesehatan. Mereka dapat melakukan proses tersebut secara online dari mana saja, sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga.
Erlina (45), salah satu peserta JKN yang baru saja memanfaatkan kemudahan antrean online. Ia mengaku telah berulang kali melakukan pendaftaran di fasilitas kesehatan menggunakan layanan yang bisa diakses melalui Aplikasi Mobile JKN ini. Ia merasa sangat terbantu, karena tidak perlu lagi menunggu lama.
“Sebelumnya saya harus menghabiskan waktu di Puskesmas hanya untuk mendaftar dan menunggu giliran. Sekarang, dengan antrean online, saya bisa tiba di sana tepat waktu tanpa harus menunggu terlalu lama. Saya bisa memanfaatkan waktu itu untuk mengurus keperluan keluarga di rumah,” puji Erlina.
Ia mengakui antrean online ini juga memberikan transparansi informasi yang penting bagi peserta. Mereka dapat melihat jadwal dokter, estimasi waktu tunggu, dan jenis layanan yang tersedia dengan mudah melalui satu aplikasi. Hal ini membantunya untuk merencanakan kunjungan mereka dengan lebih baik dan mengurangi ketidakpastian.
“Saat berobat di Puskesmas, pegawai di sana memang mengarahkan kami untuk mengambil antrean secara online. Luar biasanya karena kita sudah bisa mengambil nomor antrean satu hari sebelum rencana berobat dan nomor antrean yang sedang diperiksa oleh dokter terlihat pada aplikasi jadi kita bisa mengatur waktu,” terangnya.
Kepada Tim Jamkesnews, Erlina menceritakan jika dirinya juga sudah memanfaatkan berbagai fitur lain yang ada pada Aplikasi Mobile JKN, diantaranya konsultasi dokter, kartu digital dan baru-baru ini ia mengakses skrining riwayat kesehatan saat dirinya bertugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Saat itu kami diberikan sosialisasi oleh BPJS Kesehatan sebelum bertugas pada pelaksanaan pemilu. Kami diarahkan untuk melakukan skrining melalui Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui kondisi kesehatan dan potensi penyakit apa yang bisa saja kami alami di kemudian hari,” ungkapnya.
Erlina merupakan ibu rumah tangga yang kesehariannya juga bertugas sebagai Ketua Rukun Warga (RW) di wilayah tempat tinggalnya. Sejak tahun 2018 siilam, dirinya dan keluarga telah didaftarkan sebagai peserta JKN oleh Pemerintah Kota Parepare sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya kesehatan yang tinggi.
“Program JKN ini sangat membantu jika tiba-tiba harus berobat. Saya dan suami sudah sering menjalani rawat inap di rumah sakit, mulai dari kamar perawatan hingga obat-obatannya sudah masuk dalam tanggungan Program JKN,” puji Erlina.
Ia juga pernah menjalami kuretase sebanyak dua kali tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Begitupun saat suaminya harus menjalani operasi karena ada benjolan kecil di kakinya. Cukup memperlihatkan kartu digital pada Aplikasi Mobile JKN miliknya, ia sudah bisa mendapatkan pelayanan sebagai peserta JKN.
“Selama kepesertaan JKN yang kita punya masih aktif, pasti bisa langsung dilayani asalkan sesuai prosedur yang berlaku. Suami saya yang menderita penyakit asam urat jadi harus rutin kontrol di rumah sakit. Kalau ada yang bilang pelayanan peserta JKN berbeda dengan pasien umum, mungkin mereka belum pernah merasakan langsung,” tambah Erlina.
Menurutnya, pelayanan BPJS Kesehatan saat ini sudah sangat baik, ia berharap BPJS Kesehatan dapat mempertahankan bahkan lebih meningkatkan lagi agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasakan manfaatnya.
“Semoga inovasinya terus ditambah, agar semakin memudahkan kami sebagai peserta JKN jika ingin berobat,” tutup Erlina. (*)