MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai politik pemenang Pemilu 2024 merancang mekanisme penempatan kader untuk menduduki kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat provinsi hingga kabupaten-kota.
Calon anggota legislatif terpilih dengan perolehan suara terbanyak di internal partai, tak menjamin mendapat 'jatah' sebagai pimpinan. Loyalitas kepada partai dan jam terbang di parlemen turut menjadi penentu.
Ada lima partai yang memiliki hak untuk mendudukkan kader di jajaran unsur pimpinan DPRD Sulsel, hasil Pemilu 2024. Kelima partai pemenang pemilu tersebut yakni NasDem (ketua), Golkar, Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang masing-masing akan menduduki kursi wakil ketua.
Partai NasDem juga mendapat jatah ketua parlemen di sepuluh daerah dan sembilan daerah sebagai wakil ketua. Golkar mendapat ketua DPRD di tujuh daerah dan wakil ketua di sepuluh daerah.
Sementara Gerindra memimpin DPRD di dua daerah, serta wakil ketua di 12 kabupaten dan kota.
Adapun PKB meraih 6 kursi unsur pimpinan di sepuluh daerah. Sebaliknya PPP juga meraih beberapa kursi pimpinan di sejumlah daerah.
Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse mengatakan, pihaknya akan merancang mekanisme penunjukan ketua DPRD Sulsel dengan mengirimkan seluruh nama-nama caleg NasDem yang berhasil meraih kursi di parlemen.
"DPP belum mengeluarkan rekomendasi mengenai mekanisme pemilihan kader yang akan jadi ketua di parlemen. Yang jelas semua nama caleg terpilih akan diajukan ke DPP," kata Rusdi, Senin (18/3/2024).
Menurut dia, semua caleg yang terpilih sama-sama punya peluang dan potensi untuk menjadi ketua parlemen. Rusdi mengatakan, pihaknya akan melakukan penjaringan dan proses seleksi untuk menentukan figur yang terbaik.
"Kriteria utama bukan sebagai peraih suara terbanyak, tapi pengalaman dan manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat. Komunikasi dan koordinasi di internal partai juga menjadi pertimbangan," ujar Rusdi.
Istri Rusdi Masse, Fatmawati turut mengomentari mengenai persiapan figur NasDem untuk jadi ketua DPRD Sulsel. Wakil Bendahara Umum DPP NasDem ini memberi sinyal jabatan tersebut akan diberikan kepada Syaharuddin Alrif. "Untuk Ketua DPRD Provinsi, kakak Syahar," singkat Fatmawati.
Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan penentuan figur pimpinan DPRD akan dibahas oleh tim khusus yang akan dibentuk.
"Provinsi maupun kabupaten-kota akan mengusulkan nama. Nanti kami akan ajukan ke DPP untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan," ujar Azhar.
Azhar mengatakan, seluruh caleg terpilih punya peluang untuk jadi pimpinan karena DPP PKB yang akan menjadi pihak penentu dan final.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan menyiapkan dua kader untuk menduduki kursi wakil ketua. Dua figur yang berpotensi yakni petahana Saharuddin dan pendatang baru Rafiuddin.
"Ada dua kader berpeluang, Rafiuddin punya bekal sebagai Ketua DPRD Gowa. Sedangkan Saharuddin sebagai pertahana lebih mengetahui kondisi di DPRD Sulsel," kata kader PPP Makassar, Rachmat Taqwa.
Adapun, Partai Gerindra diprediksi akan tarik ukur untuk memilih Yasir Mahmud atau Andi Tenri Indah. Yasir merupakan orang dekat Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang akrab dengan Prabowo Subianto.
Sedangkan, Andi Tenri Indah merupakan istri Sekretaris Gerindra Sulsel Darmawangsyah Muin. Dari sisi pengalaman di parlemen, Andi Tenri dinilai cukup mumpuni karena masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa.
Sementara itu, komposisi figur juga tengah digodok untuk menduduki kursi pimpinan di DPRD Kota Makassar. Lima partai yang mendapat jatah adalah NasDem, Golkar, PKS dan Gerindra.
Ketua OKK NasDem Sulsel, Tobo Haeruddin mengatakan kriteria yang akan ditunjuk menjadi pimpinan DPRD terutama di Makassar yakni memiliki loyalitas terhadap partai dan meraih suara terbanyak hingga petahana.
“Pastinya yang memiliki suara terbanyak, loyalitas, pengetahuan, tingkat pendidikan, semuanya itu menjadi bahan evaluasi kami. Yang pastinya ada beberapa penilaian yang akan kami nilai,” kata Tobo.
Tobo enggan menyebutkan nama yang akan digadang-gadang. Namun dari delapan caleg NasDem yang terpilih, empat di antaranya berstatus sebagai petahana yakni Irwan Jafar, Muhammad Yahya, Supratman, dan Ari Ashari Ilham.
“DPP yang akan menentukan semuanya," ujar Tobo.
Sementara itu, Ketua OKK Gerindra Makassar, Kasrudi mengatakan sosok yang bakal duduk di kursi pimpinan, ditentukan oleh elite partai baik provinsi maupun DPP. Menurut dia, untuk Makassar berpeluang diduduki oleh Eric Horas yang saat ini memimpin Gerindra Makassar.
"Apalagi Eric Horas meriah suara paling tinggi di internal partai sehingga sangat layak menjadi wakil pimpinan di DPRD Makassar," kata Kasrudi.
Kasrudi merasa adanya perkembangan Gerindra di Pileg 2024 ini berkat kesuksesan Erick Horas yang selama ini dinilai memimpin dengan baik.
"Berkat Eric kami bisa meningkatkan kursi dari 5 menjadi 6," ujar dia.
Di Partai Golkar, caleg terpilih peraih suara terbanyak Muhammad Yulianto Badwi berniat mengincar posisi kursi wakil ketua parlemen. Yulianto memperolehan 10.409 suara di Dapil Makassar 2 (Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Sangkarrang), sekaligus mengalahkan petahana Wahab Tahir di dapil itu.
"Tapi tergantung partai melihat siapa yang paling layak dan siapa yang paling wajar di posisi itu. Kalau berkeinginan, ya, saya pasti berkeinginan," ujar Yulianto.
Suami dari bendahara DPD I Golkar Sulsel ini, Andi Ina Kartika Sari ini juga meminta dukungan dan doa masyarakat dengan amanah yang nantinya diembang bisa diperjuangkan khusus dari Dapil Makassar 2.
"Semoga bisa bekerja sama dengan semua caleg terpilih, melihat mendengar dan membawa aspirasi di Dapil 2 yang memang menjadi aspirasi masyarakat," ujar dia.
Partai Baru Raih Kursi
Partai Gelora dan Perindo berhasil menempatkan kader untuk mendapat kursi parlemen di DPRD tingkat kabupaten dan kota. Setidaknya 10 daerah di Sulsel diisi wajah baru kedua partai tersebut. Adapun berhasil mendapatkan kursi di Toraja Utara.
Partai Gelora mengawali debutnya di Pemilu 2024 dengan hasil yang tidak mengecewakan. Sekali pun mereka gagal lolos ke Senayan. Gelora sejauh ini telah mengunci 10 kursi DPRD di sejumlah kabupaten/kota.
Juru bicara Gelora Sulsel, Arif Mahmuda mengatakan partainya belum mampu mendudukkan kader di DPRD provinsi dan DPR RI. "Dengan perolehan sepuluh kursi, sebagai langkah awal, ini adalah hasil yang perlu disyukuri di tengah keterbatasan yang dimiliki partai," kata Arif.
Gelora paling banyak mendudukkan kader di Takalar dengan jumlah tiga kursi. Disusul Pinrang, dan Parepare masing-masing 2 kursi. Menariknya, Gelora mampu meraih satu kursi 1 Tana Toraja. Selain itu, mereka juga mampu mendapatkan 1 kursi di Wajo dan 1 kursi di Luwu Timur.
"Di beberapa kabupaten kota, Partai Gelora sudah punya perwakilan di DPRD, ini modal yang bagus untuk menyambut pilkada mendatang, juga sekaligus terus memelihara mesin partai," tambah Arif.
Sedangkan, Perindo Sulsel meraih total 10 kursi di Pileg 2024. Raihan ini menurun ketimbang 2019 yang mengamankan 22 kursi. Perindo Sulsel hanya meraih kursi di 8 kabupaten/kota di Sulsel. Kabupaten Sidrap dan Toraja Utara masing-masing mengamankan 2 kursi. Sementara Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Jeneponto, Bone, Tana Toraja, dan Luwu hanya satu kursi.
"Di Makassar 1 kursi, Gowa 2, Jeneponto 1, Bone 1, Sidrap 2, Toraja 1, Toraja Utara 2, Luwu 1," kata Bendahara DPW Perindo Sulsel, Hasanuddin Usman.
Adapun Perindo yang punya kursi di Takalar, Parepare, Pinrang dan Enrekang saat ini, hilang di 2024. "Khusus di Sidrap, kita mampu bertambah kursinya. Sebelumnya kan satu kursi, sekarang kita dapat 2 kursi," ujar Hasan.
Perolehan kursi Perindo di Luwu menurun drastis. Pada 2019, mereka mampu mendapatkan jabatan Wakil Ketua DPRD Luwu dengan 4 kursi.
Perindo juga turut kehilangan kursi di DPRD Sulsel Dapil Gowa-Takalar. Sehingga untuk periode 2024-2029, Perindo tak lagi punya kursi di DPRD Provinsi. Ketua DPD Perindo Gowa, Makmur Daeng Mangung mengungkapkan perolehan partainya memang menurun drastis. Sebelumnya meraih 4 kursi, kini tinggal 1 kursi.
Terpisah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya pecah telur di Sulawesi Selatan pada Pemilu 2024. Partai besutan Kaesang Pangarep itu berhasil mendapatkan kursi parlemen di Toraja setelah mengikuti dua kali Pemilu.
Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Surya mengatakan PSI Toraja Utara mampu mendudukan dua kader terbaiknya untuk periode 2024-2029.
"Kami pecahkan telur di Toraja, dua kursi dan itu semuanya ada di Toraja Utara. Sementara 23 kabupaten/kota lain saat ini belum memperoleh kursi," kata Surya.
Surya menyebut, Pemilu 2024 ini hanya sebagian kecil dapil kabupaten/kota yang memiliki caleg karena masih ada yang kosong kepengurusan sekitar 11 daerah.
"Ada sekitar 11 daerah yang kosong (kepengurusan PSI), sehingga kita tidak memiliki caleg juga. Ke depan lebih baik lagi," beber dia. (suryadi-fahrullah/C)