MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua DPC Demokrat Kota Makassar, Ady Rasyid Ali (ARA) mengungkapkan turunnya perolehan kursi partai berlambang mercy ini dikarenakan terkena badai besar, setelah perolehan kursi menurun dari 6 kursi Pileg 2019 dan saat ini tinggal menyisakan 3 kursi.
ARA menyebutkan Pemilu 2024 kali ini sangat berbeda dengan Pemilu 2019 lalu, dimana Politik Uang menjadi keharusan bukan kebiasaan.
“Saya melihat bisa berbahaya kedepan untuk melahirkan kualitas wakil rakyat yang ada, jika setiap Pemilu pasti ada karena di Pemilu 2024 ini politik uang seperti menjadi keharusan,” katanya saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Kamis (22/3/2024) malam.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini menyebutkan jika Pemilu 2024 ini tidak lagi melihat investasi sosial seseorang. “Tapi siapa yang membuang (politik uang) di hari akhir itu dipilih,” bebernya.
ARA juga menyebutkan jika penurunan kursi partai Demokrat bukan hanya di Makassar, tapi hampir semua daerah. “Hampir semua daerah takedown, sampai 50 persen turunnya. Saya juga tidak tau kenapa? tapi ini siklus politik nasional kita,” bebernya.
Anggota DPRD 3 periode ini menyebutkan jika Demokrat tidak terlalu mendapatkan ekor jas dari Pilpres. “Pilpres ekor jas ini sangat berdampak pada nomor urut 1, bisa kita lihat PKB, PKS dan NasDem suara mereka besar,” tuturnya.
ARA juga membeberkan jika dari 50 anggota DPRD Kota Makassar ada sekitar 60 incumbent yang tidak terpilih lagi. “di DPRD Makassar 60 persen incumbent lewat. Para pemikir di DPRD Makassar tumbang karena politik uang, berbeda dengan Pemilu 2019,” tutupnya. (Fahrullah/B)