RAKYATSULSEL - Jika Anda salah satu orang yang telah berjuang dengan infeksi berulang Clostridium difficile (C. diff.) di usus besar Anda, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin akan mengusulkan solusi baru: transplantasi kotoran manusia.
Lalu, apa sebenarnya yang terlibat dalam transplantasi kotoran manusia? Melansir Johns Hopkins Medicine, Transplantasi Kotoran Manusia atau Transplantasi Feses adalah prosedur di mana kotoran manusia, yang secara umum dikenal sebagai kotoran atau ekskresi, dipasok dari seorang donor yang sehat dan dimasukkan ke dalam saluran pencernaan pasien.
Prosedur inovatif ini, disebut Transplantasi Mikrobiota Kotoran Manusia (FMT), bertujuan untuk melawan infeksi seperti Clostridium difficile dengan memperkaya usus penerima dengan beragam bakteri sehat. Menariknya, FMT dapat diterapkan bagi individu dari segala kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Temuan penelitian menyarankan bahwa transplantasi kotoran manusia memiliki potensi untuk mengembalikan bakteri yang bermanfaat di usus bagian bawah, sehingga memfasilitasi pengendalian dan pencegahan infeksi C. difficile.
Dalam beberapa kasus, FMT bahkan telah menunjukkan efikasi yang lebih baik dibandingkan dengan pengobatan antibiotik tradisional dalam mengelola infeksi C. difficile.
Sekarang, apa sebenarnya C. diff.? Ini adalah bakteri yang terkenal karena menyebabkan gejala seperti demam, diare, dan kram perut. Bakteri ini seringkali berkembang biak setelah pengobatan antibiotik, yang mengganggu keseimbangan bakteri usus yang sensitif.
Siapa yang akan mendapatkan manfaat dari transplantasi kotoran manusia? Ini merupakan opsi yang layak bagi individu yang berjuang dengan infeksi C. difficile berulang, yang dapat menyebabkan kolitis, yang ditandai dengan peradangan di usus besar.