MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah bakal calon walikota Makassar sudah mulai bermunculan mulai dari Munafri Arifuddin, Rusdi Abdullah, Rudianto Lallo, Fadli Ananda, H Nadjamuddin, Adi Rasyid Ali, Andi Seto Gadhista Asapa hingga Indira Yusuf Ismail yang tak lain istri Wali Kota Makassar dua periode, Danny Pomanto.
Namun hingga saat ini tak satupun dari mereka yang berani melakukan deklarasi dan menyatakan siap untuk bertarung pada Pemilihan Walikota Makassar 2024.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto melihat jika situasi politik di Makassar saat ini masih dinamis. Bahkan pergerakan koalisi masih berpotensi terjadi. “Partai-partai dan para elit masih saling menjajaki satu sama lain sehingga belum ada yang berani melakukan deklarasi,” katanya.
Dirinya juga melihat saat ini belum ada polarisasi yang terbentuk dan para bakal calon wali kota Makassar masih saling menjajaki satu sama lain. “Saya rasa satu atau dua bulan baru akan terbentuk polarisasi politik dan koalisinya. Disana nanti baru ada yang berani mendeklarasikan diri,” singkatnya.
Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah mengatakan hampir semua bakal calon walikota Makassar, masih dalam tahap memastikan kendaraan politik yang akan digunakan. “Sehingga yang mereka lakukan masih sekedar sosialisasi diri baik secara daring maupun luring,” katanya.
Asratillah juga menyebutkan selain itu sepertinya para bakal calon walikota Makassar masih wait and see terhadap imbas dinamika konstelasi politik tingkat nasional.
“Karena bagaimanapun Kota Makassar adalah salah satu daerah yang prestisius untuk dimenangkan oleh parpol-parpol yang ada, terutama pemenang pilpres kemarin. Karena bagaimanapun rekomendasi dukungan ke cawalkot diterbitkan oleh pengurus partai di tingkat DPP,” ujarnya.
Kemudian sampai saat ini kata Asratillah, beberapa hasil survei menunjukkan belum ada yang terlalu dominan di antara bakal calon yang ada.
“Ini mengindikasikan bahwa kontestasi Pilwalkot Makassar mendatang akan berlangsung sangat sengit, dan dukungan parpol yang tepat serta pasangan bakal wakil yang tepat akan berpengaruh signifikan terhadap peluang elektoral masing-masing figur,” jelasnya. (Fahrullah/B)