Usai Jalani Operasi, Kondisi Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Perlahan Membaik

  • Bagikan
Korban AL saat menjalani perawatan di rumah sakit. (foto: Isak)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah satu korban penembakan oknum TNI AL berinisial Koptu SB, di Jalan Galangan Kapal, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (5/5/2024) dini hari lalu, berhasil jalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di dadanya.

Korban inisial AL (16), merupakan korban selamat dalam insiden berdarah itu. Dimana, ada salah satu warga sipil lain berinisial RS (18) ikut jadi korban penembakan Koptu SB, namun nyawanya tak tertolong akibat peluru mengenai bagian kepalanya.

Paman AL, Udin mengatakan, keponakannya menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo Makassar, Senin (6/5/2024) lalu. AL disebut menjalani operasi pengangkatan peluru sekitar pukul 09.00 Wita.

"Iye, sudah operasi kemarin dulu (AL), kasi keluar pelurunya," kata Udin saat diwawancara, Rabu (8/5/2024).

Udin mengungkapkan, pasca operasi pengangkatan proyektil peluru, kondisi keponakannya itu berangsur membaik. Ia juga menyebut, seluruh biaya pengobatan di rumah sakit ditanggung oleh pihak Lantamal VI.

"Masih di ruang ICU, tapi sudah membaik sudah bisa cerita juga. Kalau untuk biayanya ditanggung sama Angkatan Laut (Lantamal VI)," sebutnya.

Adapun proyektil peluru yang bersarang di dada AL, Udin menyebut, bentuknya runcing dan berulir. Seperti diketahui, senjata yang digunakan Koptu SB saat menembak korban adalah jenis senapan angin jenis PCP.

"Pelurunya bentuk Y, katanya, terus runcing dan berulir," ungkapnya.

Sebelumnya, Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat membeberkan kronologi kejadian penembakan yang dilakukan oleh Koptu SB terhadap dua warga sipil inisial FR atau RS dan FL atau AL.

Dalam kejadian tersebut, korban RS tewas setelah terkena peluru di bagian kepalanya dan AL terkena peluru di dada bagian kanannya.

Dijelaskan Rahmat, insiden penembakan itu bermula adanya aksi pencurian handphone (HP) di rumah salah satu warga bernama Ama, beralamat di Jalan Galangan Kapal, oleh orang yang tidak dikenal, Minggu (5/5/2024), sekitar pukul 04.00 Wita.

Kemudian, suami Ama atas nama R mendapat informasi dari warga sekitar bahwa pelaku pencuri itu berasal dari kampung sebelah. Masalah tersebutlah diduga jadi pemicu pecahnya perang antar dua kelompok warga yang saling serang menggunakan batu dan busur panah di wilayah tersebut.

"Sekira pukul 04.50 Wita, berdasarkan keterangan saksi mata inisial FI, terjadi keributan antar kampung dengan menggunakan batu dan busur yang kemungkinan diakibatkan permasalahan pencurian handphone milik Ama," ujar Rahmat pada wartawan, Minggu malam.

Selanjutnya, kata Rahmat, sekitar pukul 04.55 Wita, oknum TNI AL berinisial Koptu SB mengecek kondisi rumahnya dan melihat bahwa kaca rumahnya sebelah kanan sudah pecah terkena lemparan dari warga yang sedang bertikai itu. Penasaran dengan apa yang terjadi, Koptu SB pun keluar rumah untuk melihat warga yang bertikai.

  • Bagikan