MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Potret Polisi Lalulintas (Polontas) di seluruh Indonesia selalu dicap jelek, tak terkecuali di Sulawesi Selatan.
Pandangan inilah yang coba diubah Polisi Lalu lintas yang viral di Sosial Media Instagram, Bripka Mahir daeng Rani. Berkat jargonnya "Putar Balik Kembali ke Jalan yang Benar", polisi yang mengabdi sejak tahun 1997 ini mampu mengubah pandangan masyarakat tentang abdi negara berseragam coklat.
Lewat podcastnya bersama Harian Rakyat Sulsel, Jumat (17/5/2024) Bripka Mahir daeng Rani menceritakan dirinya beruntung bisa viral dan mengayomi masyarakat meski melalui video edukasi di akun Instagramnya tersebut.
"Saya mengabdi dari tahun 1997 dan ditempatkan pertama di Polda Sulsel. Sekarang saya bertugas di Polrestabes Makassar. Bergabung di satuan Lalulintas mulai tahun 2010, kurang lebih 14 tahun sampai saat ini," ujarnya.
Ia menceritakan awal mula videonya bisa viral dengan mengangkat ide tersebut.
"Idenya tidak sengaja, kebetulan ada operasi keselamatan. Keluhan putar balik hampir setiap hari, sehingga pimpinan mengirim kami untuk berpatroli. Ini kemudian saya videokan di Instagram dan viral," tambahnya.
Hal yang menarik adalah netizen sangat tertarik dengan jargon-jargon yang melekat.
"Kemudian netizen menginfokan agar berbeda jargonnya. Hadirlah jargon 'putar balik, kembali ke jalan yang benar'," pungkasnya.
Bripka Mahir menjelaskan kontennya sejauh ini lebih kepada mengedukasi pengendara, sebab metode tilang hanya menimbulkan ketakutan, bukan efek jera.
"Tidak ditilang tapi ditindak dengan cara lain. Memang tujuan kami untuk mengedukasi karena kami liat selama ini makin ditindaki makin dibenci," ujarnya.
Lebih jauh setelah kontennya viral, Bripka Mahir daeng Rani mendapat banyak dukungan bahkan disusul endorse dari berbagai brand.
"Program satlantas setelah viral, mereka mendukung aksi saya bagaimana agar masyarakat tertib berlalulintas. Diharapkan dari aksi saya di sosmed dapat menyadarkan para pengendara. Semoga ada perubahan," katanya.
Bripka Mahir mengatakan, para pelanggar didominasi anak remaja yang berlokasi di pinggir tol.
"Dengan viralnya saya di sosmed masyarakat sekarang tidak sungkan lagi menyampaikan pelanggaran dan tempat rawan pelanggaran. Perbedaan setelah viral sebelumnya takut, namun sekarang sudah bisa diajak bercanda, nyamperin saya," ungkapnya.
Tantangan yang kerap dihadapinya juga beraneka ragam. Salah satunya menghentikan pengendara perempuan.
"Mereka kadang bingung mana gas, mana rem jadi biasa berbenturan. Biasanya setelah viral videonya minta di takedown dan bilang orang tuanya malu di kampung," bebernya.
Dirinya juga membagikan pengalaman terkait pelanggan lalu lintas yang marak terjadi.
"Yang paling meresahkan pada sumber kecelakaan besar adalah melawan arus. Yang saya liat dan pelajari adalah salah satunya faktor malas. Misal di CPI yang harus mutar tapi melanggar, padahal tinggal tarik gas," bebernya.
Olehnya Pimpinan Satlantas telah menerapkan tilang online dan edukasi pencegahan preventif.
"Banyak CCTV yang memantau dan ada 10 orang rekan kami memegang HP. Pergerakan lalu lintas di Makassar semakin hari semakin padat karena menurut data Makassar-Gowa-Maros, ada sebanyak 10.000 kendaraan roda dua dan empat dengan kapasitas jalan yang itu-itu saja" terangnya.
Lebih jauh yang diperlukan adalah kolaborasi menciptakan lalu lintas yang nyaman.
"Kita tidak mau ada yang celaka. Misal kalau seseorang dapat celaka, orang lain juga bisa kena. Jika tidak bisa bermanfaat bagi orang lain, setidaknya jangan buat orang lain susah," pesannya. (Hikmah/B)