Balai Bahasa Sulsel Gelar Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa

  • Bagikan
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ganjar Harimansyah. Sumber: dok. pribadi

Ganjar juga menyebutkan bahwa beberapa peserta menulis cerita anak dalam bahasa Indonesia tetapi menggunakan struktur bahasa daerah, atau sebaliknya.

Sayembara ini bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah sehingga penulisan dalam bahasa daerah harus sesuai dengan kaidah yang berlaku. Cerita anak tersebut juga harus dapat dinikmati oleh semua anak di Indonesia, sehingga penulisan dalam bahasa Indonesia juga harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

"Kami sudah memperpanjang waktu untuk memberikan kesempatan kepada para penulis melakukan perbaikan karya mereka. Kami telah memilih 25 karya berdasarkan pertimbangan matang dan memperhatikan juknis," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPP Bahasa) Kemendikbudristek, Prof. E. Aminuddin Aziz, menyatakan bahwa pelaksanaan dan kebijakan Balai Bahasa Sulsel merupakan bagian dari menjalankan tugas kebijakan pusat.

"Jika ada perubahan kebijakan dari pusat, mereka mengikuti saja. Contohnya penambahan tema perubahan iklim. Kemendikbudristek merasa perlu menambah wawasan tentang perubahan iklim pada masyarakat melalui berbagai jaringan yang dimiliki," jelas Aminuddin.

Aminuddin menambahkan bahwa Kemendikbudristek memiliki agenda khusus terkait peran bahasa dalam perubahan iklim yang terus terjadi.

  • Bagikan