MAKASSAR,RAKYATSULSEL– Balai Pengelolaan Kereta Api (BPKA) Sulsel tengah melakukan pengukuran tanah untuk pembangunan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi, Segmen E Jalur Maros - Makassar. Pengukuran ini dilakukan di Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
Setelah tahap pengukuran, rencananya pada bulan Juli mendatang, akan dilaksanakan pembebasan lahan seluas 413 hektar.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menegaskan keinginannya agar jalur kereta api Segmen E ini dibangun secara elevated (melayang).
Danny Pomanto, sapaan akrabnya, menyebut usulan pembangunan kereta api elevated ini telah disampaikan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo, beberapa waktu lalu.
"Saya sudah melapor ke Pak Jokowi bahwa kita usulkan untuk elevated. Yang kemarin ini kan masuk KPK semua ini, belum masuk di pembebasan lahan itu," ucap Danny.
Ia mengatakan terlepas dari pilihan et grade (di atas tanah) atau eleveted (melayang), pengukuran tetap harus dilakukan.
" Saya akan tetap (elevated), karena pengukuran itu tidak salah. Et grade dan elevated tergantung pilihannya. Saya sudah lapor ke Presiden," tegas Danny.
Diketahui, pada tanggal 29 Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas Kereta Api Pare-Pare - Makassar tahap I Barru - Pangkep sepanjang 66 Km yang melewati tujuh stasiun.
Pada tanggal 2 Desember 2022 diadakan soft launching Kereta Api Makassar - Pare-pare Tahap I Jalur Pangkep - Maros sepanjang 14 Km melewati 3 stasiun.
Adapun stasiun yang dilalui yakni Garongkong - Stasiun Barru - Stasiun Tanete Rilau - Stasiun Mandalle - Stasiun Ma'rang - Stasiun Labakkang -
Stasiun Pangkajene - Stasiun Rammang- Rammang - Stasiun Maros. (Shasa/B)