MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan, Mariana Rusli, menemui Penjabat (PJ) Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, di Kantor Gubernur Sulsel. Pertemuan tersebut membahas berbagai perkembangan terkait pengawasan pemilihan serentak 2024, termasuk pencairan dana hibah tahap kedua yang sampai saat ini belum selesai.
Untuk Pilgub Sulsel, Bawaslu mendapatkan dana hibah sebesar Rp173 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan 2023 dan APBD Pokok 2024. Pada tahap awal, Bawaslu memperoleh 40 persen dari total dana hibah tersebut, sementara tahap kedua akan menerima 60 persen.
Ketua Bawaslu Sulsel, Mariana Rusli, menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, PJ Gubernur Sulsel telah memastikan pencairan anggaran hibah di setiap daerah bagi Bawaslu.
"Pak PJ sudah memastikan akan membantu terkait kendala-kendala dalam pencairan dana hibah yang sudah masuk ke tahap dua. Kita perkirakan tanggal 9 nanti sudah dilakukan," katanya, Rabu (3/7/2024).
Mariana juga menyebutkan bahwa semua yang mereka butuhkan dalam Pilkada serentak ini akan berjalan dengan baik.
"Pada prinsipnya, semua yang kita butuhkan dalam pemilihan serentak, baik secara administratif maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya yang bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah, sudah dibicarakan. Pak Gubernur sangat terbuka dan insyaallah bisa dimaksimalkan," lanjutnya.
Selain itu, Ana, sapaan akrab Mariana Rusli, menyampaikan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk sinergitas pelaksanaan pengawasan pemilihan serentak 2024. Salah satu perhatian bersama antara Bawaslu dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel adalah meminimalisir potensi pemungutan suara ulang dan mendorong penyaluran hak pilih oleh warga.
"Hal ini memang perlu kesamaan persepsi antara KPU dan Bawaslu. Karenanya, kami tengah mempersiapkan adanya pertemuan bersama untuk penyamaan persepsi pada pemilihan serentak mendatang," jelasnya. (Fahrullah/B)