JAKARTA, RAKYATSULSEL - KALLA memperoleh penghargaan kategori Kehidupan Sehat dan Sejahtera diajang Nusantara CSR Awards 2024.
Penghargaan tersebut berdasarkan program Desa Bangkit Sejahtera Cegah Stunting (DBSCS) dengan tema Pencegahan Risiko stunting Berbasis Pemberdayaan Potensi Lokal Komunitas milik KALLA. Program tersebut juga berfokus pada berbagai aspek pembangunan komunitas yang holistik, yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta pemberdayaan perempuan dan infrastruktur dasar.
Corporate Communication & Sustainability Department Head KALLA, Nadya Tyagita mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat selama berjalannya program Desa Bangkit Sejahtera Cegah Stunting.
Lanjut Nadya, kedepannya, penghargaan yang diperoleh diharapkan menjadi motivasi untuk mengusung hingga menggarap berbagai program CSR yang akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat.
Sejalan dengan itu, Program Manager Bidang Community Development KALLA, Erny Rachmi Nurdin mengungkapkan rasa terima kasihnya dan sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan kepada KALLA dalam ajang Nusantara CSR Award.
Menurutnya penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen KALLA dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan dedikasi kami untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Penghargaan ini bukan hanya milik kami, tetapi juga milik semua pihak yang telah bekerja sama dan mendukung berbagai program CSR yang kami jalankan. Kami akan terus berupaya untuk terus berinovasi melalui program-program yang dijalankan secara sustainable dan terus belajar mengenai perkembangan CSR saat ini, agar dapat memberikan dampak yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan”, ucapnya.
Lebih jauh, program Desa Bangkit Sejahtera secara langsung telah mengambil peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas serta membantu dalam pencegahan risiko stunting di daerah-daerah yang menjadi target program.
Keberhasilan program diukur melalui beberapa pendekatan yang menjadi sasaran, diantaranya melalui Penguatan Ekonomi Mandiri dalam Pengentasan Kemiskinan, Akses ke Pangan Bergizi, Edukasi dan Kesadaran Kesehatan, Penguatan Akses dan Layanan Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan (ibu dan remaja putri), Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi. Dimana pendekatan tersebut telah berdampak pada pencegahan risiko stunting terhadap desa-desa yang menjadi target program
“Selama program berlangsung, tentu ada hambatan yang dihadapi. Dimana kurangnya kesadaran dan motivasi kaum perempuan desa untuk mencegah terjadinya kasus stunting. Maraknya terjadi pernikahan dini bagi remaja putri dan rendahnya kualitas gizi asupan bagi ibu hamil menjadi hal utama yang menyebabkan terjadinya kasus stunting," lanjut Erny
“Tentu saja hal ini memerlukan pendekatan dan edukasi yang lebih intens untuk membangun kesadaran dan mengubah pola pikir para kaum perempuan di desa dampingan. Edukasi mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan serta resiko pergaulan bebas bagi remaja putri merupakan hal utama yang dilakukan KALLA. Ini dimaksudkan agar para remaja putri mendapatkan edukasi dan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikannya dan menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja,” tutupnya. (Hikmah/B)