Pilkada Enrekang, Hanura Selamatkan Mitra MB

  • Bagikan
Ketua umum Hanura, Oesman Sapta Odang menyerahkan rekomendasi kepada pasangan bakal calon bupati Enrekang, Mitra Fachruddin - Mahmuddin, Senin (12/8). (Fahrul/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura menyelamatkan Mitra Fachruddin MB agar bisa ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Enrekang November nanti.

Hanura hanya memiliki 1 kursi, tapi itu sangat berharga untuk Mitra MB. Sebab, salah satu rivalitasnya Muh Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro berkoalisi besar. Jika Hanura menyerahkan rekomendasi ke pasangan Muh Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro dipastikan Pilkada Enrekang terjadi kolom kosong.

Pasangan Muh Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro kini sudah mendapatkan rekomendasi dari NasDem (9 kursi), PKS (3 kursi), PKB (3 kursi), Demokrat (2 kursi), PBB (1 kursi), PPP (2 kursi) dan dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sementara Mitra Fachruddin baru Mitra Fachruddin MB baru mendapatkan restu dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang hanya meraih 5 kursi. Bergabungnya Hanura (1 kursi) maka Mitra sudah memenuhi syarat mendaftar ke KPU akhir Agustus nanti, karena syarat minimal mendapatkan dukungan dari Parpol minimal 6 kursi.

"DPP sudah menyerahkan rekomendasi ke Mitra fachruddin MB berpasangan dengan bapak Mahmuddin," kata ketua Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok, Senin (12/8).

Dirinya menyebutkan Mitra bersama Mahmuddin memiliki peluang untuk menang. Mitra sebagai anggota DPR RI pastinya memiliki pengalaman sampai ke akar rumput. Namun Mahmuddin merupakan birokrat.

"Saya kira peluang Mitra-Mahmuddin untuk menang ada," ucapanya.

Walau Mitra sebagai anggota DPR RI, namun orang tuanya Muslimin Bando merupakan mantan bupati dua periode, dan Pileg kemarin dia mampu menang.

"Pileg kemarin suara terbanyak pak Muslimin Bando di Dapil Sulsel 3 (DPR RI) ada di Kabupaten Enrekang dan kami anggap itu masih memiliki pengaruh," ujarnya.

Amsal juga menyebutkan jika Hanura menginginkan bagaimana di bumi Massenrengpulu tersebut tidak tercipta kolom kosong. "Kami ingin bagaimana pesta demokrasi ini hidup di Enrekang," jelasnya. (Fahrul/B).

  • Bagikan