MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Seluruh kandidat bakal calon kepala daerah (Cakada) memborong massa hingga puluhan ribu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftarkan diri jika mereka siap bertarung pada 27 November nanti.
Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah, menilai pendaftaran calon sebagai awal dari adu kekuatan antar kandidat. Menurutnya, momen pendaftaran dan pengundian nomor urut adalah kesempatan penting untuk menunjukkan kekuatan kepada publik.
"Momen ini dapat mempengaruhi pemilih serta kompetitor. Dengan menunjukkan dukungan yang luas, kandidat dapat menciptakan efek gentar bagi lawan-lawannya, yang mungkin merasa tertekan oleh banyaknya pendukung calon tersebut," Katanya.
Saat ini, salah satu kandidat tampaknya memilih untuk tidak membawa banyak massa pada saat pendaftaran. Asratillah menganggap ini sebagai bagian dari strategi calon tersebut.
Ia menjelaskan bahwa meskipun kandidat tersebut mengklaim tidak akan membawa banyak massa, ada kemungkinan bahwa pada hari H, mereka tiba-tiba muncul dengan dukungan besar.
"Ini bisa menjadi bagian dari strategi untuk menunjukkan bahwa pendukung datang secara sukarela tanpa paksaan, " ujarnya.
Dengan pendekatan ini, kandidat dapat menampilkan dukungan yang tampaknya spontan, yang dapat memberikan dampak psikologis positif baik kepada pemilih maupun kepada lawan politik. Strategi ini, menurut Asratillah, merupakan cara untuk memanipulasi persepsi publik dan kompetitor.
"Momen pendaftaran menjadi krusial karena merupakan titik awal di mana kekuatan politik masing-masing kandidat dapat diukur. Ini adalah waktu yang tepat bagi calon untuk memperlihatkan seberapa besar basis dukungan mereka," ujarnya
Ketidakpastian mengenai jumlah massa yang akan hadir juga menambah dinamika politik. "Taktik ini bisa digunakan untuk menciptakan efek dramatis yang mendukung strategi kandidat dalam mempengaruhi opini publik," lanjutnya.
Asratillah menekankan bahwa setiap tindakan dan keputusan saat pendaftaran dapat mempengaruhi citra calon dan hasil pemilihan.
"Momen pendaftaran dan pengundian nomor urut bukan hanya formalitas, tetapi juga merupakan arena adu kekuatan dan strategi politik yang mempengaruhi keseluruhan dinamika pemilihan," jelasnya. (Fahrullah/B)