Adapun awal mula penganiayaan tersebut, menurut CA bermula saat ia mendapatkan informasi jika PA memviralka dirinya lewat sosial media Instagram atau IG pribadinya.
"Itu awalnya kesalahpahaman, sebelum dia (PA) datangi saya, dia viralkan saya di IGnya. Saya liat dari IG teman saya karena saya tidak berteman IG sama dia, dengan isi tuduhan fitnah," ungkap CA.
Tak terima diperlakukan demikian, CA pun menghubungi PA untuk menanyakan maksud ia diviralkan di sosial media. Awalnya kata CA, pelaku PA memintanya untuk bertemu membicarakannya dengan baik-baik.
Melihat niat PA baik, CA pun mengaku kemudian mengirimkan lokasi untuk bertemu. Hanya saja, saat PA datang disebut tak sendirian melainkan memboyong tiga orang teman perempuannya.
"Perjanjian di situ katanya mau bicara sama saya sendiri, mau bicara baik-baik. Saya iyakan dan saya sendiri. Setelah sampai (di lokasi janjian) ini (PA) turun dari mobil dan ternyata empat orang datang," sebut CA.
Saat didatangi oleh pelaku, CA mengaku sempat mengajaknya untuk bicara mengenai persoalan antara keduanya. Namun PA disebut memaksanya untuk naik ke atas mobilnya. Karena CA menolak, disitulah PA disebut langsung melakukan penganiayaan.
"Saya sempat cerita dan dia mau bawa saya ke dalam mobilnya. Saya menolak, dan pas saya jalan langsung dijambak dari belakang seperti yang di video. Setelah itu saya di tendang di bagian perut dan paha," tutur CA.
"Setelah saya dipukuli, dia (PA) paksa lagi saya untuk buat permintaan maaf lewat handphonenya, tapi saya tidak mau. Setelah saya tolak langsung lagi dia pukul saya, dia tarik rambut ku," sambungnya.
Atas kejadian ini, CA mengaku mengalami sejumlah luka memar pada bagian tubuhnya. Atas dasar itu juga dia melapor ke Satreskrim Polrestabes Makassar.
CA juga menepis jika perkelahian ini terjadi lantaran masalah rebutan laki-laki.
"Saya luka memar bagian paha, tangan, bagian perut, dan kepala gegara dia pukul dan tendang saya. Saya juga tidak rebut cowoknya, cuman salah paham ji," pungkasnya. (Isak/B)