MAKASSAR, RAKYATSULSEL - PT The Al Fath Sulawesi Land melaksanakan groundbreaking dan survei serentak untuk memulai pembangunan cluster Cendana di Jalan Borong Indah, Kota Makassar, pada Sabtu (7/9).
Direktur Utama PT Al Fath Sulawesi Land, Muhammad Shabri Rauf, mengungkapkan kegiatan tersebut menjadi kesempatan untuk mengundang calon konsumen potensial mereka.
"Hari ini kami mengadakan groundbreaking dan mengundang calon konsumen kita. Proyek ini berlokasi di Borong Indah," ungkap Shabri Rauf, saat ditemui.
Perumahan The Al Fath Cluster Cendana ini hadir konsep yang baru yakni minimalis klasik. Sehingga, tercipta lingkungan hunian yang inspiratif dan harmonis bagi penghuninya.
"Konsep yang kami bangun adalah minimalis klasik. Konsep seperti ini terbilang jarang di kota makassar. Kita coba bangun ala rumah-rumah Eropa," terang Shabri.
Apalagi, Shabri menyebut konsep perumahan minimalis klasik merupakan hal yang baru. Sebab, sebelum-sebelumnya PT The Al Fath Sulawesi Land biasanya menggunakan konsep scandinavian.
Cluster Cendana ini akan hadir dengan sebanyak 15 unit yang tersedia dalam tiga type rumah. Yakni, type 55, type 65 dan type 80 dengan harga mulai dari 800 juta rupiah. "Target sebanyak 15 unit semoga Sold out," ujar Shabri.
Adapun penawaran yang diberikan oleh PT Al Fath ke calon konsumen mereka untuk Cluster Cendana ini, yakni beberapa pilihan hadiah. Salah satunya, hadiah ac pada pembelian unit cluster Cendana.
Tak hanya itu, Shabri juga mengungkapkan rencana PT The Al Fath Sulawesi Land untuk meluncurkan produk baru dengan konsep yang sama di Jalan Batua Raya dalam dua minggu ke depan.
"Kami terus berupaya mengembangkan konsep rumah minimalis klasik, berbeda dengan yang pernah kami tawarkan sebelumnya," kata Shabri.
Selain itu, PT Al Fath Sulawesi Land juga menawarkan pilihan lain di harga yang lebih terjangkau, yakni di Telkomas, Jalan Perintis 13 dengan harga mulai Rp149 juta rupiah.
Proyek ini dikembangkan dengan konsep kostel, mengusung model apartemen versi landed dengan berbagai tipe unit, termasuk yang sudah dilengkapi dapur.
"Kami menargetkan pasar khusus seperti mahasiswa luar kota yang saat ini mengeluarkan biaya tinggi untuk kost. Dengan membeli unit di sini, mereka dapat menghemat dan memiliki hunian sendiri di tengah Kota Makassar," papar Shabri.
Menurut Shabri, tidak hanya ditujukan untuk konsumen umum, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan para pekerja, termasuk di Kawasan Industri Makassar (KIMA).
"Dengan berbagai pilihan ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan akan hunian di Kota Makassar tanpa harus mengorbankan kualitas dan lokasi," tutup Shabri. (Shasa/B)