Program seragam sekolah gratis sudah menjadi komitmen Andi Seto untuk memastikan tidak lagi anak-anak di Sinjai yang putus sekolah hanya karena terkendala perlengkapan seragam.
“Pemerintah daerah harus hadir untuk memenuhi hak dasar masyarakat,” ucapnya pada sebuah kesempatan.
Seto menyadari, kendala yang umumnya dialami orang tua di saat tahun ajaran baru adalah kurangnya biaya untuk membeli seragam sekolah. Kendala terutama dirasakan oleh masyarakat kurang mampu secara ekonomi. Kenyataan itulah yang mendasari lahirnya program ini.
Tujuannya agar tak ada lagi siswa yang tidak mengenyam pendidikan hanya karena orang tua sulit membeli seragam sekolah.
Andi Seto tidak keliru. Bagi orang tua, bantuan perlengkapan sekolah kepada peserta didik baru amat berarti, apalagi bagi keluarga dengan kondisi ekonomi pss-pasan. Asriadi, contohnya. Warga Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, ini menyukuri kebijakan pemerintah daerah yang menyediakan perlengkapan sekolah kepada anaknya. Ia bersyukur karena mendapat bantuan dari pemerintah berupa seragam sekolah.
Dalam buku, “Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Maju Bersama Peduli Sesama”, Asriadi mengakui pendapatannya sebagai petani tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga.
Dalam kondisi seperti itu, tahun ajaran baru sama artinya dengan adanya beban tambahan baginya. Itu sudah pernah ia rasakan.