PINRANG, RAKYATSULSEL – Penjabat (Pj) Bupati Pinrang, H. Ahmadi Akil, S.E., M.M., memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Pinrang yang diselenggarakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Pinrang, Senin (30/9).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Ahmadi Akil menekankan pentingnya dokumen kajian risiko bencana yang telah disusun secara komprehensif oleh Pemerintah Kabupaten Pinrang bersama tim ahli dari Forum Insinyur Muda, Persatuan Insinyur Indonesia (FIM-PII).
"Kajian ini diharapkan menjadi acuan utama dalam memperkuat upaya mitigasi bencana di Kabupaten Pinrang, yang merupakan salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Ahmadi.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, terutama camat dan tim kajian yang telah berkontribusi dalam menyusun dokumen tersebut. Menurut Ahmadi, kolaborasi antara pemerintah dan akademisi merupakan kunci dalam menghasilkan kajian yang aplikatif dan bermanfaat di lapangan.
"Kami sangat menghargai kontribusi dari Pemerintah Daerah dan tim FIM-PII. Dokumen ini adalah bukti nyata dari kolaborasi kuat untuk menghadirkan solusi bagi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana," lanjutnya.
Lebih jauh, Ahmadi menegaskan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
"Dokumen ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman lebih baik mengenai potensi bencana di daerah kita. Dengan sosialisasi yang tepat, diharapkan masyarakat semakin siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat, sehingga dapat meminimalkan korban jiwa dan kerugian," tambah Ahmadi.
Pinrang, yang rentan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi, menurut Ahmadi, memerlukan program mitigasi yang jelas dan terukur. Ia berharap, melalui dokumen kajian ini, langkah-langkah preventif dapat diambil lebih cepat untuk menekan dampak setiap bencana.
Ahmadi juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan mitigasi bencana sebagai salah satu program prioritas di Kabupaten Pinrang. Ia berharap, dengan kajian risiko yang mendetail, seluruh aparat pemerintah hingga tingkat desa dapat lebih siap dalam mengambil langkah antisipatif dan responsif terhadap segala ancaman bencana.
"Ini adalah prioritas yang harus kita dorong bersama. Bukan hanya di level pemerintah kabupaten, tetapi hingga tingkat desa dan kecamatan. Semua harus aktif mendukung mitigasi bencana ini," tutupnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri Kepala Bappeda Pinrang, H. A. Fahruddin Renreng, perwakilan FIM-PII, sejumlah kepala OPD terkait, camat, dan unsur terkait lainnya. (Amran)