SINJAI, RAKYATSULSEL- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai bersama masyarakat Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur kembali menyelenggarakan event kebudayaan "Ma'rimpa Salo", Kamis, (10/10).
Pesta adat Ma'rimpa Salo merupakan pagelaran kebudayaan yang mempertunjukkan tradisi menghalau ikan dari hulu hingga muara Sungai Appareng yang dilaksanakan setiap tahun secara bergiliran oleh dua desa, yakni Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur dan Desa Bua Kecamatan Tellulimpoe.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, Plh. Ketua DPRD Sinjai, Sabir dan para undangan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Sinjai, Tamzil Binawan menjelaskan, pagelaran kebudayaan adat ini dilaksanakan untuk menjaga kelestarian budaya adat dan kearifan lokal pada tradisi Ma'rimpa Salo.
"Jadi tujuan kegiatan ini yakni untuk melestarikan tradisi budaya dan kearifan lokal masyarakat Sinjai, dan juga sebagai ajang untuk mengangkat dan memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Sinjai," jelasnya.
Sementara, Pj. Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa mengapresiasi kegiatan tersebut sebab pesta adat Ma'rimpa Salo menjadi identitas serta jati diri sebagai orang Bugis Sinjai yang sarat akan makna mendalam.
"Tentunya pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya menggali potensi budaya daerah yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai aset budaya lokal yang mempunyai ciri khas," ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh pihak dapat lebih pro aktif dalam melindungi, mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi Ma'rimpa Salo karena ini telah diakui dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2018.
"Karenanya, mari kita promosikan event budaya ini agar dapat dikenal lebih luas bukan hanya oleh masyarakat Sinjai, tetapi juga oleh masyarakat luar Sinjai," ajak Pj. Bupati.(Adv).