MAKASSAR,RAKYATSULSEL - Pj Gubernur Sulsel Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh mengajak seluruh warga Sulawesi Selatan untuk menonton bersama (Nobar) Film nasional karya anak bangsa 'Puang Bos'.
“Bapak Ibu, mari kita menonton film Puang Bos yang menceritakan romantika dan budaya Sulsel dengan setting pemandangan yang indah di wilayah Sulsel,” ajak Prof Zudan.
Usai menonton, Prof Zudan kembali meminta seluruh kepala dinas seluruh pimpinan OPD untuk mengajak seluruh stafnya dan keluarganya menonton film dengan latar budaya Bugis Makassar tersebut, tepatnya di Bulukumba.
Bahkan secara formal, Prof Zudan juga mengeluarkan surat edaran kepada para kepala daerah se Sulsel, instansi vertikal, kepala OPD, kepala instansi swasta dan lainnya. Intinya mengajak dan mengimbau menonton film puang bos tersebut.
Dalam surat edarannya, Pj Gubernur Sulsel ini menyebutkan bahwa Seiring dengan perkembangan industri perfilman nasional, film "Puang Bos" yang mengangkat budaya lokal Sulawesi Selatan telah hadir sebagai salah satu karya anak bangsa yang patut diapresiasi.
"Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media edukasi dan promosi budaya Sulawesi Selatan ke kancah nasional dan internasional," bebernya.
Menyadari pentingnya dukungan terhadap industri ekonomi kreatif di tanah air, khususnya film yang mengangkat kearifan lokal, maka diharapkan kepada Bapak/Ibu agar mengajak kepada seluruh jajaran instansi masing- masing serta tenaga pendidik/guru untuk menonton film 'Puang Bos', yang mulai tayang tanggal 14 November 2024 secara serentak di bioskop- bioskop terdekat.
"Semoga dengan dukungan kita semua, film 'Puang Bos' dapat meraih kesuksesan dan menjadi inspirasi bagi para sineas muda untuk terus berkarya dan mengangkat budaya lokal Sulawesi Selatan," jelasnya.
Sekadar diketahui, film Puang Bos adalah salah satu film terbaru yang tayang pada 14 November 2024.
Film ini mengangkat budaya dan konflik seputar usaha pembuatan kapal pinisi.
Selain menampilkan kisah romansa, Puang Bos juga menyampaikan pesan penting tentang kelestarian industri tradisional. (Abu Hamzah/B)