Gaji tersebut digunakannya untuk membayar biaya kuliah, sewa indekos, dan biaya sekolah adik-adiknya. Daeng Manye menyelesaikan studinya di Unhas pada tahun 1991 dan mendapatkan gelar insinyur. Setelah itu, Daeng Manye menjalani pendidikan kedinasan di Telkom Bandung, dan memulai kariernya di Telkom Group.
Penempatan pertamanya adalah di Telkom Surabaya, dengan jabatan yang lebih tinggi dari posisi ayahnya. Sejak saat itu, karier Daeng Manye di Telkom Group terus menanjak. Keahlian, dedikasi, dan kepemimpinan Daeng Manye membawanya meraih berbagai posisi penting di Telkom Group.
Adapun sejumlah jabatan penting yang pernah diduduki Daeng Manye di PT Telkom antara lain sebagai kepala kantor Telkom Surabaya Timur, kepala kantor Telkom Jakarta Selatan, wakil kepala Divisi Telkom Indonesia Barat, Deputy Marketing Telkom Flexi, kepala Divisi Telkom Regional 7 KTI.
Selanjutnya, Komisaris PT PINS Indonesia, President Director PT PINS Indonesia, Komisaris PT Patrakom, Komisaris PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk, Komisaris Utama PT Telkom Landmark Tower, terakhir menjabat President Director PT Graha Duta Sarana (Telkom Property).
Prestasi Daeng Manye di Telkom Group juga diakui oleh negara. Pada tahun 2016, ia dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Joko Widodo atas jasanya dalam menginisiasi proyek pembangunan jaringan internet di Papua.
Selain itu, Daeng Manye juga meraih penghargaan juara 1 Akhlak Award bidang klaster Telekomunikasi dan media dari Kementerian BUMN serta penghargaan The Role Model Culture Telkom Indonesia.
Selain berkiprah di dunia profesional, Daeng Manye juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia juga menjabat sebagai ketua dewan pembina Yayasan Berkah Seribu Mata Air Jakarta, anggota dewan Presidium Bhineka Foundation, dan pembina Yayasan Siada Hamid.