MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah di Sulsel, 4-6 Desember 2024. Kondisi ini termasuk Kota Makassar menjadi daerah terdampak cuaca ekstrem. Personel dikerahkan memantau banjir di titik rawan bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menyampaikan pihak sudah menempatkan personel untuk memantau daerah rawan banjir.
“Pemantauan juga sudah dilakukan sejak kemarin atau Kamis malam,” ungkap Achmad Hendra Hakamuddin, Jumat (6/12).
Kata dia, Koordinasi dari seluruh stakeholder terkait sudah dilakukannya. Untuk daerah rawan banjir sudah disediakan kontak untuk dihubungi saban waktu masyarakat membutuhkan informasi lebih lanjut serta titik pengungsian.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengingatkan warganya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah Makassar.
Cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Kita harus memiliki data yang akurat. Jika prediksi cuaca ini benar, maka curah hujan yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko banjir," ujar Danny Pomanto--sapan akrabnya, pada Jumat (6/12).
Danny Pomanto mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah menyiagakan seluruh perangkat terkait untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk. Salah satunya yakni Banjir.
Ia pun meminta Dinas Sosial, camat, dan lurah untuk memperingatkan masyarakat agar bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari cuaca ekstrem yang melanda Kota Makassar.
"Seluruh perangkat siaga banjir harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari war room hingga kesiapan personel di lapangan," ujarnya.
Selain itu, Danny Pomanto juga meminta masyarakat untuk mengamankan dokumen penting dan memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman.
Selain banjir, ancaman angin kencang dan petir juga menjadi perhatian. Danny mengimbau warga untuk menghindari pohon saat angin kencang melanda.
Pria berlatarbelakang arsitek itu pun berharap warga tetap tenang dan berkumpul di rumah selama cuaca ekstrem berlangsung. "Mari kita berdoa agar semua berjalan lancar dan risiko dapat diminimalkan," tutup Danny.
Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib beserta Pejabat Utama Polrestabes Makassar melaksanakan safari subuh di Masjid Nurul Hikmah, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat (6/12/2024).
Pada kesempatan itu, Mokhamad Ngajib berbaur langsung dengan masyarkat yang hadir melaksanakan shalat subuh di masjid itu.
Ia juga memberikan berupa bantuan sembako kepada para jemaah yang hadir dan mendengarkan langsung masukan dari masyarkat terkait dengan keamanan dan kondisi sosial disekitar mereka.
"Kita dengarkan masukan dari masyarkat dengan berdiskusi langsung ini, apalagi inikan juga cuaca buruk, jadi masyarakat harus berhati-hati saat beraktivitas," ujarnya.
Pemetaan daerah rawan banjir dalam kondisi cuaca ekstrem di Kota Makassar, kawasan Perumahan Nasional (Perumnas) Antang khusus Blok 8-10 menjadi titik genangan atau banjir. Meski beberapa hari ini diguyur hujan dengan variasi intensitas rendah hinggat tinggi, terpantau belum ada warga mengungsi.
Warga Kelurahan Manggala Blok 10 Antang, Ratna menyampaikan wilayahnya menjadi langganan banjir. Namun, hingga hari ini kondisi masih aman dan sampai sejauh ini belum ada pengungsi.
“Biasanya banjir kalau sudah sampai lima hari hujan terus,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Jumat (6/12).
Ia melanjutkan, untuk Kelurahan Manggala sendiri, tepatnya warga blok 10 biasanya mengungsi di Masjid Jabal Nur Jalan Biola 13-Manggala.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar, mengungkapkan sejumlah pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Makassar, Jumat (6/12).
Beberapa titik terdampak di antaranya Jalan Ratulangi, Dg. Tata, Tamalanrea, dan Bulurokeng. Ferdy mengaku telah mengerahkan tujuh kelompok satgas lapangan untuk mempercepat penanganan pohon tumbang di sejumlah titik.
“Semua tim kami sudah berada di lokasi untuk menangani pohon tumbang. Saat ini kami juga berkoordinasi dengan PLN terkait aliran listrik di sekitar Pesantren Hidayatullah yang terdampak," kata Ferdy, Jumat (6/12).
Oleh karena itu, Ferdy mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama menghindari risiko yang ditimbulkan oleh pohon tumbang.
“Kami mengingatkan warga untuk tidak memarkir kendaraan atau bernaung di bawah pohon, terutama saat cuaca buruk,” tegasnya.
Pihak DLH juga meminta warga melaporkan kejadian serupa agar dapat segera ditindaklanjuti oleh tim di lapangan.
Diketahui sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Kota Makassar dan sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan pada 4-6 Desember 2024.
Prakirawan BBMKG, Sitti Nurhayati Hamzah, mengungkapkan Kota Makassar berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Di mana, intensitas curah hujan diprediksi lebat mencapai 40-60 persen.
"Kondisi ini diprediksi dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," jelas Sitti, Rabu (4/12). (Abu-Sasa/C)