Terlebih, saat siap-siap maju periode kedua Pilpres 1980, revolusi Khomeini di Iran meledak. Jimmy menerima pelarian Reza Pahlevi yang diusir dari negeri Persia. Warga Iran protes, lalu 4 November 1979, menyandera 52 diplomat-warga Amerika di Kedubes Amerika di Teheran.
Jimmy butuh 444 hari bernegosiasi, pembebasan sandera tak terkabul. Berlarut-larut, padahal pencoblosan Pilpres kian dekat. Reputasi Jimmy ambruk, wujud "bola muntah” bagi Gubernur California Ronald Reagen. Isu kampanye Reagen, membully Jimmy, dapat simpati rakyat. Reagen, terpilih presiden Amerika ke-40.
Pasca lengser, Jimmy berposisi, negarawan senior. Lewat "Carter Centre" dan "Habitat for Humanity", didirikan bersama istrinya Rosalynne, Jimmy berkeliling dunia. Memberi bantuan kesehatan, kampanye perdamaian, HAM dan demokrasi.
Saat Tzunami Aceh, juga Pilpres pertama, Jimmy ke indonesia. Dan atas dedikasinya di bidang sosial, 1998 dianugerahi PBB "UN Award", bidang HAM. 2002, meraih Nobel Perdamaian. "Perang kadang dibutuh, tapi perang tetaplah kejahatan. Tak pernah memberi kebaikan. Kita tak akan bisa belajar hidup damai, dengan cara saling membunuh satu sama lain" ujarnya dalam pidato.
Setahun jelang wafat, Jimmy telah meminta Biden, pidato saat upacara pelepasan jenazahnya. Meski, semi sadar meralat, "Maafkan, harusnya saya tak mengatakan itu". Dan Kamis, 9 Januari 2025 kemarin, wasiat itu ditunai Biden. Depan peti jenazah, Biden pidato, “persahabatan saya dengan Jimmy, banyak pelajaran saya petik”. (Lanjutannya, saya kutip di awal catatan ini).
Jimmy, telah pergi. Petani kacang tanah, tak dinyana memenangi Pilpres 1980. Saat sama, adik sepupu saya lahir di Blitar, saat ayahnya tugas di sana. Paman saya terinsfirasi, ikut menamai putranya Jimmy.
Tapi entah, apa adik sepupu itu tau. Soal khusus, dibawa Jimmy Carter hingga liang lahat. Ia legowo, kalah saat Pilpres 1980. Tapi disesalinya, belakangan ia tau, dirinya dikibuli.
Sandera warga Amerika di Iran, jauh sebelumnya telah dibebaskan, masa Jimmy presiden, tapi tak dipublis. Resmi dibebaskan dan dipublis, justru sekian hari setelah Reagen dilantik.
Jadwal pembebasan sandera itu, bagi Jimmy, siasat Reagen berkonspirasi Iran. Semata mengoyak reputasinya. Terbukti, Pilpres 1980 dimenangkan Reagen, bukan Jimmy lagi. Nah Loh!. (**)
Makassar, 11 Januari 2025