Junk E-mail: Pengertian dan Cara Mengatasinya

  • Bagikan
Ilustrasi mengenai junk e-mail dan bagaimana spam dapat mengancam data pribadi serta cara mengelolanya agar kotak masuk tetap aman.

RAKYATSULSEL - Junk e-mail, atau lebih dikenal dengan spam, adalah pesan elektronik yang dikirim secara massal tanpa izin dari penerima. Biasanya, pesan-pesan ini berisi promosi, penipuan, atau bahkan malware yang dapat membahayakan data pribadi. Keberadaan junk e-mail tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat memenuhi kotak masuk dengan pesan yang tidak relevan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu junk e-mail serta cara mengatasinya agar komunikasi digital tetap aman dan efisien.

Dilansir dari Microsoft, junk e-mail, atau spam, adalah pesan yang dikirim tanpa persetujuan penerima dan sering memenuhi kotak masuk dengan konten yang tidak diinginkan. Biasanya, e-mail ini berasal dari pengirim yang tidak pernah berinteraksi dengan penerima dan dikirim menggunakan sistem otomatis yang mengumpulkan alamat e-mail dari berbagai sumber di internet.

Ciri-ciri Junk E-mail

  1. Dikirim Tanpa Izin: Junk e-mail dikirim tanpa persetujuan penerima dan sering kali berasal dari sistem otomatis yang mengumpulkan alamat email secara acak.
  2. Beragam Jenis Konten: Isi spam bisa berupa iklan yang tidak relevan, penawaran promosi, atau bahkan tautan berbahaya yang mengancam keamanan data.
  3. Risiko Penipuan (Phishing): Beberapa junk e-mail mencoba menipu penerima dengan menyamar sebagai lembaga resmi, seperti bank atau layanan tertentu, untuk mencuri informasi pribadi.

Perbedaan Junk dan Bulk E-mail

  • Junk E-mail (Spam): E-mail yang dikirim tanpa izin dan sering kali berisi promosi, iklan, atau bahkan tautan berbahaya. Biasanya berasal dari sumber yang tidak dikenal dan dikirim secara otomatis dalam jumlah besar. Karena tidak ada persetujuan dari penerima, junk e-mail sering dianggap mengganggu dan berisiko membawa malware atau menjadi bagian dari upaya phishing untuk mencuri data pribadi.
  • Bulk E-mail: E-mail yang dikirim dalam jumlah besar tetapi biasanya dengan persetujuan penerima. Misalnya, seseorang yang pernah mendaftar newsletter, mengikuti program diskon, atau menjadi pelanggan suatu layanan mungkin menerima bulk e-mail dari perusahaan terkait. Meskipun dikirim dengan izin, bulk e-mail bisa menjadi mengganggu jika dikirim terlalu sering atau isinya sudah tidak relevan bagi penerima.

Untuk mengatasi junk e-mail di Gmail, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Masuk ke Gmail: Buka akun Gmail Anda seperti biasa.
  2. Buka Pengaturan: Klik ikon gear (roda gigi) di pojok kanan atas, lalu pilih opsi “Lihat semua setelan” untuk membuka halaman pengaturan lengkap.
  3. Buat Filter: Masuk ke tab “Filter dan Alamat yang Diblokir” dan klik tombol “Buat filter baru”.
  4. Masukkan Alamat Email atau Domain: Pada bagian “From”, masukkan alamat email atau domain yang ingin Anda atur, baik untuk memblokirnya agar tidak masuk ke inbox atau agar tidak masuk ke folder spam.
  5. Tentukan Tindakan: Pilih tindakan yang diinginkan, seperti “Jangan pernah kirim ke Spam” jika Anda ingin email dari pengirim tertentu selalu masuk ke kotak masuk. Opsi lainnya sesuai preferensi Anda, seperti menghapus otomatis atau menandainya sebagai penting.
  6. Terapkan untuk Email yang Ada: Jika ingin filter ini berlaku untuk e-mail yang sudah ada di kotak masuk, centang opsi “Juga terapkan filter pada percakapan yang cocok”.
  7. Simpan Pengaturan: Klik “Buat filter” lagi untuk menyimpan pengaturan, dan filter akan mulai bekerja sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan.

Mengelola junk e-mail tidak hanya membantu menjaga kotak masuk tetap bersih, tetapi juga melindungi data pribadi Anda dari ancaman seperti malware dan phishing. Dengan memanfaatkan fitur filter dan blokir yang disediakan oleh berbagai platform email, serta berhati-hati dalam berbagi alamat email, Anda dapat menjaga komunikasi digital Anda tetap aman dan efisien.


  • Bagikan