Transformasi Digital BNI: Meningkatkan Jangkauan dan Kualitas Layanan

  • Bagikan

Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unhas

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Transformasi digital Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan sebuah keharusan. Hal ini didorong oleh pesatnya perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sebagaimana dilaporkan dalam penelitian Temasek dan Google tahun 2024. Ekonomi digital Indonesia memberikan kontribusi terbesar terhadap total nilai ekonomi digital Asia Tenggara. 

Nilai ekonomi digital Indonesia meningkat dari 76 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 menjadi 80 miliar dolar AS pada tahun 2023, dan kembali meningkat menjadi 90 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Diperkirakan, dalam lima tahun ke depan, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai sekitar 200–360 miliar dolar AS pada tahun 2030. Pertumbuhan ekonomi digital secara nasional meningkat dari 6 persen pada tahun 2023 menjadi 13 persen pada tahun 2024 secara tahunan (year on year). 

Salah satu sektor ekonomi digital yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sistem keuangan digital (digital financial system/DFS). DFS mencakup empat kegiatan utama, yaitu pembayaran digital (digital payment), pinjaman digital (digital lending), kekayaan digital (digital wealth/investasi online), dan asuransi online (digital insurance). 

Nilai pembayaran digital nasional mencapai 286 miliar dolar AS (nilai transaksi bruto/gross transaction value/GTV) pada tahun 2022, meningkat menjadi 340 miliar dolar AS pada tahun 2023, dan menjadi 404 miliar dolar AS pada tahun 2024. Nilai ini diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 900 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang, yaitu pada tahun 2030. Rata-rata pertumbuhan DFS dalam tiga tahun terakhir mencapai 19 persen hingga tahun 2024. 

Sementara itu, nilai pinjaman digital masih relatif kecil, yaitu hanya 5 miliar dolar AS pada tahun 2022, meningkat menjadi 7 miliar dolar AS pada tahun 2023, dan 9 miliar dolar AS pada tahun 2024. Diperkirakan dalam lima tahun mendatang, nilai pinjaman digital akan meningkat menjadi 40 miliar dolar AS. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai pembayaran digital (digital payment). 

  • Bagikan