Efisiensi Anggaran 2025 Berdampak Besar bagi Industri Kreatif, Khususnya Event Organizer

  • Bagikan
Direktur Utama Locomotive 21 Production, Hermawan Hamzah

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Efisiensi anggaran yang diterapkan sejak awal 2025 memberikan dampak signifikan terhadap industri kreatif, khususnya penyelenggara acara atau event organizer (EO).

Pasalnya, acara atau event bukanlah kebutuhan utama, sehingga sering kali kurang diperhitungkan dalam anggaran. Apalagi, banyak event yang digelar di Sulawesi Selatan didominasi oleh acara pemerintah.

Direktur Utama Locomotive 21 Production, Hermawan Hamzah, yang merupakan salah satu pelaku industri event di Makassar, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, industri kreatif adalah yang paling terdampak oleh program efisiensi anggaran ini.

"Program efisiensi yang dikeluarkan pemerintah paling berdampak pada industri kreatif. Manusia itu cari makan dulu, setelah kenyang baru cari hiburan. Jadi memang industri kita selalu di belakang. Namun, kami yang bergerak di industri kreatif dituntut untuk bisa bertahan dalam masa efisiensi anggaran ini," ungkapnya pada Jumat (21/3/2025).

Secara rinci, Hermawan mengungkapkan bahwa efisiensi di sektor event mencapai 59,1 persen.

"Sejauh ini, EO kami banyak menangani event pemerintah, sekitar 80 persen. Itu jelas sangat berdampak. Di pemerintahan, gelaran event masuk dalam belanja lainnya yang kemudian dipangkas hingga 59,1 persen," jelasnya.

Hermawan menambahkan bahwa kondisi ini mirip dengan masa pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, ia berharap ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi situasi saat ini.

"Sinergi antara pelaku industri kreatif dengan pemangku kebijakan sangat dibutuhkan. Kondisi ini hampir sama dengan masa COVID-19," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap program efisiensi ini hanya berlangsung pada tahun 2025, dan pemerintah dapat menemukan solusi yang lebih baik di tahun berikutnya.

"Kami yakin pemerintah akan belajar dari kondisi ini dan melakukan penyesuaian di tahun pertama 2025. Harapannya, di 2026 pemerintah sudah menemukan formula yang tepat, sehingga situasi bisa kembali normal. Jika efisiensi ini berlanjut ke tahun berikutnya, berarti kebiasaan yang harus kami ubah adalah bagaimana kami, yang ada di industri kreatif, bisa tetap bertahan dengan kreativitas tinggi," tutupnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan