GOWA, RAKYATSULSEL - Puluhan kain berbentuk segitiga kecil tergantung bersama tas dan printilan lain di rumah produksi Andi Ati (54). Jika diperhatikan saksama, itu adalah tas belanja yang bisa dilipat menjadi segitiga agar lebih praktis.
Andi Ati mengungkapkan kehadiran tas belanja tersebut untuk mendukung program pemerintah mengurangi penggunaan kantong plastik.
Yang menarik pada kantong belanja lipat, topi, hingga tas hasil produksi Andi Ati memiliki corak khas, yaitu Lontara. Andi Ati memilih mengaplikasikan huruf lontara di setiap karyanya, hal baru ditengah maraknya produk dengan corak bunga, hewan atau bahkan nama brand dari produk tersebut.
Berbekal kepiawaiannya Andi Ati mengaplikasikan Lontara dengan desain menawan yang didominasi warna silver dan gold, produknya laris manis. Di luar dugaan, produknya yang unik menjadikan banyak permintaan dari instansi pemerintah dan instansi pendidikan untuk dijadikan cenderamata bagi tamu luar negeri.
"Alhamdulillah produk saya banyak dijadikan ole-ole untuk tamu luar negeri. Ini saya sedang mengerjakan ratusan pesanan tas dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar," jelasnya Minggu (30/3/2025).
Andi Ati menceritakan, sejak memulai usahanya 3 tahun lalu hingga saat ini, produknya mampu melanglang buana di berbagai daerah di Indonesia. Bagi suku Bugis Makassar, produk dengan huruf lontara adalah ciri khas dan jati diri sehingga membelinya tak perlu berpikir dua kali.
"Saya bersyukur banyak juga yang membeli produk saya untuk dijadikan ole-ole sekaligus untuk memperkenalkan bahwa suku Bugis Makassar memiliki huruf lontara sebagai peninggalan nenek moyang," ucap Andi Ati.
Ia menceritakan, kesuksesannya mengangkat kearifan lokal lewat lontara tidak terlepas dari peran serta Rumah BUMN. Karena menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Andi Ati otomatis menjadi mitra Binaan BRI.
"Sebelumnya saya tidak paham bagaimana memasarkan produk secara online, di Rumah BUMN kita diajarkan digitalisasi. Kita juga diajarkan bagaimana packing barang agar terlihat bagus dan memiliki nilai jual tinggi," bebernya.
Tiga tahun menjadi mitra binaan Rumah BUMN, Andi Ati mulai dipercaya menjadi pemateri di Rumah BUMN untuk.
Project Leader Rumah BUMN Makassar, Ayu Anisela mengungkapkan, Rumah BUMN Hadir untuk memperkaya peran Kolaborasi antar BUMN dan UMKM serta talenta unggul. Andi Ati salah satu UMKM yang bermitra dengan Rumah BUMN.
"Rumah BUMN adalah wadah bagi para pelaku UMKM dan industri kreatif untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas," jelasnya.
Ayu mengungkapkan, Rumah BUMN Berperan sebagai pusat informasi program kemitraan dan penyaluran KUR. "Jadi kami melakukan pendataan KUR dan membina UMKM yang tumbuh berkat bantuan KUR. Harapannya semoga dengan adanya Rumah BUMN BRI dapat menjadi wadah pengembangan UMKM," tutupnya. (Hikmah/B)