MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Masruraini resmi menyandang gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Kamis, 10 April 2025.
Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Direktur PPS UIN Alauddin, Prof. Hasyim Hadade, MA.
Dalam disertasi berjudul “Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMPN 19 Kota Singkawang, Kalimantan Barat”, Masruraini meneliti strategi, model, serta hambatan penerapan moderasi beragama dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di lingkungan sekolah menengah.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif berparadigma interpretif, serta metode fenomenologis dan pendekatan sosio-religius edukatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, melibatkan kepala sekolah, guru PAI, siswa, serta dokumen pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi implementasi moderasi beragama di SMPN 19 dilakukan melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran, integrasi nilai-nilai moderasi ke dalam kurikulum, serta penguatan kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun model pembelajaran yang diterapkan mencakup program individual (differentiated learning), model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), diskusi, presentasi, dan pendekatan modular.
Namun, Masruraini juga mencatat sejumlah hambatan dalam penerapan nilai-nilai tersebut, seperti keterbatasan anggaran, fasilitas yang kurang memadai, rendahnya kompetensi guru, minimnya dukungan orang tua, hingga latar belakang sosial siswa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan nilai moderasi beragama dalam pembelajaran PAI tak hanya mampu membentuk karakter siswa, tetapi juga menciptakan iklim sekolah yang kondusif, meningkatkan partisipasi orang tua, serta mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. (*)