LUWU, RAKYATSULSEL – Langkanya minyak goreng di kabupaten Luwu membuat anggota DPRD Luwu menyikapi dengan serius.
Terkait kelangkaan minyak goreng yang belakangan ini meresahkan masyarakat, Komisi II DPRD Kabupaten Luwu, melakukan inspeksi mendadak ke Gudang PT Indomarco Prismatama, di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Luwu, Selasa, 01 Maret 2022.
Dalam sidak ini, rombongan komisi II dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Luwu, Wahyu Napeng.
Kelangkaan minyak goreng ini tak terkecuali di Kabupaten Luwu, mengakibatkan harga minyak goreng melonjak naik diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua komdis II DPRD Luwu, Wahyu Napeng meminta penjelasan terkait proses distribusi minyak goreng ke seluruh ritel yang ada di Kabupaten Luwu.
“Karena masyarakat resah, kami meminta agar ada kejelasan terkait proses distribusi minyak goreng dan kuota untuk wilayah Kabupaten Luwu. Karena belakangan ini sudah sangat sulit ditemukan. Dimana masalahnya,” tanya, Wahyu Napeng, kepada penanggungjawab Gudang PT Indomarco Prismatama yang menaungi swalayan Indomaret.
Selain itu, DPRD Luwu juga meminta kejelasan kepada pihak Indomarco untuk menemukan solusi terkait kelangkaan minyak goreng. Minimal, tidak ada warga yang tidak mendapatkan minyak goreng.
Lanjut, Menurut Legislator PAN ini, proses pengawasan saat distribusi dilakukan adalah hal penting menjadi perhatian.
“Eksekutif sudah jalan ke lapangan. Ditemukan hanya 6 Karton minyak goreng yang didistribusi ke setiap Indomaret. Tetapi data Indomarco, mereka distribusi 10 karton yang terdiri dari minyak kemasan 2 liter dan 1 liter. Ini yang kita mau tahu kemana 4 karton lainnya,” kata Wahyu Napeng.
Hasil dari sidak ini, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan kerja ke gudang indomarco di Makassar. Bahkan DPRD kata Wahyu, akan berkunjung langsung ke kantor produsen minyak goreng.
“Kami akan tindaklanjuti ke Provinsi untuk menemukan solusi. Karena menurut penanggungjawab Indomarco disini (Luwu) pihaknya sudah order, bahkan tiap hari diorder. Tetapi memang dari pusat distributor dan produsen yang belum mengirim. Bahkan belum dapat dipastikan kapan bisa didistribusi ke gudang Luwu,” terangnya.
Sementara itu, penanggungjawab PT Indomarco Prismatama, Aris mengatakan kendala yang dialami pihaknya adalah kuota yang didistribusi ke gudang di Luwu yang kurang. Bahkan hanya sekitar 40 persen dari permintaan yang diajukan.
“Kendala di suplyer. Kemampuan kirim suplyer dibawah 40 persen. Contohnya, kami minta 2800 karton untuk kemasan 1 liter yang dikirim hanya 500 karton. dan 4000an lebih untuk kemasan 2 liter tapi yang kami dipenuhi hanya 1000 karton,” jelasnya.
Terkait penjualan minyak goreng di setiap Indomaret, menurut Aris itu menjadi kewenangan setiap swalayan.
Hanya saja, jika ditemukan ada Indomaret yang melakukan perbuatan menimbun minyak goreng, maka pihaknya akan memberikan sanksi. (Irw)