PAREPARE, RAKSUL- Berdasarkan tindak lanjut tuntutan atau seruan aksi demo 11 April oleh Gabungan Mahasiswa se-Kota Parepare, DPRD Parepare turun mendampingi beberapa gabungan mahasiswa melakukan sidak bahan pokok serta pengawasan lapangan.
Sidak itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Parepare, Andi Nurhatina, Wakil Ketua Tasming Hamid dan Rahmat Sjamsu Alam, DPRD bersama Pemkot Parepare melalui Dinas Perdagangan.
Turun langsung Ketua DPRD Kota Parepare, Andi Nurhatina, yang didampingi kedua Wakilnya H Tasming Hamid dan Rahmat Syamsu Alam, serta Kepala Dinas Perdagangan bersama jajarannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, dan Kepala UPTD Pasar, dan para kepala pasar Kota Parepare, Selasa (12/4/2022).
Sidak pertama dilakukan di Pasar Sumpang selanjutnya ke Pasar lakessi untuk mengecek harga bahan pokok, diantaranya, beras, telur, dan minyak goreng masih terbilang stabil dan persedian stok masih mencukupi selama bulan ramadhan.
Presiden Mahasiswa IAIN Parepare, Muhammad Zandy mengungkap temuan dugaan adanya penimbunan minyak goreng Kemasan yang disatukan dalam wadah jergen 18 liter.
“Tadi di dalam ditemukan hal yang baru adanya toko yang sengaja ditutup namun setelah dibuka ditemukan minyak goreng di dalam jerigen yang diduga minyak goreng curah. Sementara pengakuan si pemilik minyak tersebut merupakan minyak kemadan yang memang dipindahkan ke dalam jergen yang sebelumnya dari kemasan 18 liter,”ungkap Sandy.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Parepare H Tasming Hamid, menerangkan bahwa terkait temuan tersebut, secara tekhnis diserahkan oleh Dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perdagangan yang bisa menelusuri temuan tersebut.
“Apakah ini hanya dugaan atau memang sengaja dilakukan oleh oknum. Dan tentu kalau itu terjadi penimbunan, itu harus ditindak,”tegas TSM.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Parepare Prasetyo Catur, menjelaskan bahwa ada beberapa minyak goreng disimpan di satu tempat di kios. Namun minyak goreng tersebut merupakan stok pedagang.
“Terkait dugaan penimbunan, itu adanya miss komunikasi antara mahasiswa dan pemilik. Jadi memang ada satu produk minyak goreng kemasan 18 liter. Akan tetapi kemasan tersebut masih dalam bentuk plastik, dan pedagang ini mengambil inisiatif untuk memindahkan ke dalam wadah yaitu jergen 18 liter untuk kembali dinual sesuai harga minyak goreng kemasan,”terang Prasetyo.
Untuk minyak goreng curah tambahnya, Pemkot melakukan kerjasama dengan PT PPI untuk mendistribusikan ke pedagang yang telah menandatangani fakta integritas dan diap memasang spandung harga sesuai HET dari Pemerintah.
“Minyak curah sendiri kami kemarin baru melepasa sebanyak 20 ton. Dan alhamdulillah 1-2 hari akan melepas lagi 20 ton. Untuk penyaluran ini cukup ketat karena pedagang diharuskan menjual sesuai HET. Pedagang juga diwajibkan menandatangani fakta integritas,”tandasnya.(Yanti)