Tujuh hewan itu ditemukan saat Dinas Peternakan Kabupaten Toraja Utara melakukan investigasi di pasar hewan tersebut. Hasilnya ditemukan ada tujuh kerbau yang memiliki gejala mirip PMK.
Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros Risman Mangidi mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel tujuh kerbau tersebut, untuk selanjutnya akan diuji di laboratorium untuk membuktikan apakah hewan tersebut positif PMK atau tidak.
Risman menyebut pasar hewan Bolu juga telah ditutup oleh pemerintah Toraja Utara untuk sementara agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang sedang melanda hewan ternak.
"Iya, betul. Tapi itu baru terduga karena berdasarkan gejala klinis yang muncul mengarah ke PMK. Itupun tidak 90 sampai 100 persen gejalanya. Pak bupati juga sudah keluarkan edaran agar dilakukan penutupan sementara pasar," ujarnya, Selasa (5/7).
Risman menjelaskan ke tujuh kerbau itu mengalami penyakit yang mirip dengan gejala PMK. Diantaranya, kuku bernanah, beringus, liur mulut berlebih dan lidah melepuh.