MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengentasan kawasan kumuh lewat program Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) di Kota Makassar terus digenjot.
Setelah program RISE sukses berjalan di Kelurahan Batua Kecamatan Manggala sejak 2017. Program ini kemudian berlanjut di kawasan timur kota.
Program kerja sama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) ini menyasar Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanayya Kota Makassar.
Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Australia mengentaskan kawasan kumuh di timur kota dibuktikan melalui groundbreaking peletakan batu pertama program RISE di Untia, Kamis (1/9).
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bersama Konjen Australia di Makassar Bronwyn Robbins dan Wakil Direktur RISE Diego Ramirez dari Monash University.
Turut hadir Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan (PPW Sulsel) Ahmad Asiri dan Direktur Kemitraan RISE dari Universitas Hasanuddin Ansariadi.
Danny Pomanto menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi intervensi dalam program RISE. Mulai dari perbaikan infrastruktur saluran drainase, sanitasi, dan air bersih.
“Intervensi itu lewat teknologi, jadi yang kurang baik itu kita buat menjadi lebih baik dan dampaknya itu kita teliti juga apakah berguna atau tidak,” kata Danny.