MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makasar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto geram mendengar kabar program "Ojol Day" pada minggu ke II tak maksimal. Apalagi masih ada kepala Dinas di Pemkot Makassar yang diketahui menggunakan kendaraan pribadi berkantor.
Padahal kebijakan "ojol day" diberlakukan oleh Pemerintah Kota Makassar, setiap hari Selasa. Pekan uni adalah kali kedua pelaksanaan Ojol Day usai diterapkan pertama kali pada Selasa pekan lalu.
Pantauan di lokasi, Balai Kota Makassar pada Selasa siang, pada pelaksanaan Ojol Day pekan kedua kali ini, beberapa pegawai Pemkot Makassar masih terlihat menggunakan kendaraan pribadi.
Bahkan dari pantauan, motor dan mobil terlihat terparkir memenuhi tepi jalan Balai Kota Makassar.
Terkait hal itu, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengaku kecolongan lantaran dirinya tengah berada di luar kota. Akibatnya, dia tak mampu melakukan pengawasan secara maksimal.
"Ini gunanya ada pemimpin kalau anak buah tidak taat. Saya kebetulan di Parepare jadi tidak monitor lagi. Insyaallah ke depan saya akan konsentrasi lagi," katanya.
Untuk memaksimalkan Ojol Day ke depan, Danny telah menginstruksikan tiga asisten Pemkot Makassar untuk melakukan pengawasan.
Dia mengklaim, pada saat Ojol Day pertama kali diterapkan pekan lalu, transportasi publik lain turut kecipratan untung.
"Waktu awal pertama Ojol Day itu bagus sekali. Teman bus saja naik 500 penumpang hari itu. Begitu pun pete-pete, ikut bertambah (penumpang), apalagi ojol," sebutnya.
Sementara itu, Asisten II Pemkot Makassar, Rusmayani Madjid beralasan jika kendaraan yang terparkir di sekitar Balaikota adalah kendaraan milik tamu-tamu. Sebab, pada hari itu ada beberapa kegiatan yang digelar di Balai Kota.
"Mungkin ada rapat yang digelar, mungkin juga tamu dari luar karena banyak acara," ungkap Maya, sapaan akrabnya. (Yad)